Tanjabtim, Klikanggaran.com - Satu – satunya hutan lindung gambut yang masih utuh di Provinsi Jambi adalah Hutan Lindung Gambut (HLG) Sungai Buluh dengan luasan 17.476 hektar di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi.
HLG yang menjadi tempat sebagai cadangan karbon yang besar memiliki fungsi untuk mencegah perubahan iklim, bencana alam hingga menjadi penunjang perekonomian bagi masyarkat yang berada di sekitarnya.
HLG Sungai Buluh kini menghadapi tekanan yang kuat. Karena masih memiliki tutupan hutan serta tegakan kayu yang masih rapat, membuat HLG Sunagi Buluh rentan terhadap perambahan dan kebakaran hutan yang membuat cadangan karbon tersebut lepas ke udara.
Baca Juga: Feri: Boming Harga Batubara Hanya Dinikmati Segelintir Pengusaha
Artinya, penting untuk dilakukan upaya perlindugan serta pengelolaan agar HLG Sungai Buluh dapat bertahan. Untuk mengelola hutan lindung ini perlu adanya kesadaran bersama dan dilakukan secara kolaborasi.
Untuk itu, pada Selasa (5/10/2021), KKI Warsi bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Tanjung Jabung Timur mengadakan Focus Group Discussion (FGD) pengelolaan dan perlindugnan lanskap Hutan Lindung Gambut Sungai Buluh di ruang pola kantor bupati Tanjung Jabung Timur.
Acara ini dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretarian Daerah (Setda) Tanjung Jabung Timur, Staff Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dibawah Pemda Tanjung Jabung Timur, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, serta pihak – pihak swasta seperti PT Wira Karyasakti dan PetroChina yang memiliki wilayah kerja di sekitar HLG Sungai Buluh.
Baca Juga: Fakta Mengagetkan! Ini Dia Empat Tipe Teman yang Wajib Diketahui
Agus Sadikin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tanjung Jabung Timur, dalam sambutannya mengatakan bahwa Sudah banyak inisiatif yang dilakukan terkait dengan kegiatan yang dilakukan di dua HLG yang ada di tanjabtim, yaitu ada di HLG londerang dan HLG sungai buluh. Salah satunya waktu itu dilakukan penyerahan alat pembuat piring pelepah pinang.
"Masih banyak hal – hal yang harus dipenuhi dalam rangka perhutanan sosial, melalui warsi yang melakukan pendampingan bisa memfasilitasi masyarakat," kata Agus.
Agus juga mengharapkan bahwa FGD ini dapat memunculkan inisiatif terkati dengan hal hal apa yang akan dilaksanakan bersama melalui pendampingan yang akan dilaksanakan.
Baca Juga: Putri Soekarno Sebut Presiden Soeharto Pengkudeta
"Selain itu terkait dengan produk produk yang ada di sekitar HLG sungai buluh itu patut kita dorong terkait dengan keberlanjutan dari produk tersebut," tambah Agus.
Koordinator Program KKI Warsi, Ade Candra dalam paparannya mengatakan bahwa penting dilakukannya upaya bersama untuk perlindungan HLG Sungai Buluh.
Artikel Terkait
Masnah Busro : Susur Sungai Batanghari, Budaya Lama Masyarakat Muaro Jambi
KPK Laksanakan Rakor Pencegahan Korupsi dengan Pemerintahan Daerah Se-Provensi Jambi
PT JII Punya Direktur dan Komisaris Baru Nih, Gubernur Jambi: Selamat dan Bekerjalah Maksimal!
Liga Tiga Provinsi Jambi 2021 Akan Bertanding di KONI Batang Hari
Elok Niaaaann, Gubernur Jambi Al Haris Dorong Geopark Merangin Menuju Unesco Global Geopark! Keren Abisss
Pelaku Pengangkut Minyak Ilegal Drilling Berhasil Ditangkap Polres Muaro Jambi