Klabat, Klikanggaran.com - Azam Alfarizi Wonggo, merupakan anak dari seorang Guru yang dilantik menjadi Kepala Sekolah (Kepsek), membenarkan atas peristiwa yang menimpa orang tuanya tersebut mengenai tidak diketahui di mana letak sekolah yang bakal menjadi tempat ibunya itu bertugas.
"Iya benar kak," ujar Azam saat dikonfirmasi Klikanggaran.com, Kamis (30/9).
Sebelumnya, sempat viral di media sosial terkair salah satu Guru yang dilantik menjadi Kepsek di Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut). Hal itu sebagaimana diungkapkan Azam beberapa waktu lalu melalui akun Instagram pribadinya.
Azam, menceritakan kisah ibunya usai dilantik menjadi Kepsek, namun hal yang tak terduga justru terjadi.
Pasalnya, sekolah yang akan menjadi tempat Kepsek yang resmi dilantik tersebut untuk bertugas, justru tidak ada.
Cerita tersebut berawal dari postingan akun Instagram Azam Alfarizi Wonggo, @azamwonggo, diduga merupakan anak dari Guru yang belakangan ini dilantik menjadi Kepsek.
Azam berujar, bahwa ibunya ditelepon untuk mengikuti pelantikan Kepsek pada SD Negeri Kecil Warukapas, pelantikan tersebut berlangsung di JG Center Minahasa Utara, pada Senin, 27 September 2021.
Baca Juga: PT JII Punya Direktur dan Komisaris Baru Nih, Gubernur Jambi: Selamat dan Bekerjalah Maksimal!
"Selamat Malam Warga Sulawesi Utara
saya, Azam Alfarizi Wonggo.
sedikit cerita dari saya tentang ibu saya tadi malam. ceritanya Ibu saya ditelpon untuk mengikuti pelantikan sekaligus pengangkatan sumpah kepala sekolah baru di JG Center Minahasa Utara, pada malam itu (senin 27/September-2021)
sebelum mendapat panggilan untuk pelantikan, ibu saya diberitahukan untuk memasukkan berkas sebagai syarat untuk menjadi kepala sekolah. Namun, sementara pelantikan berlangsung nama ibu saya dibaca sebagai kepala sekolah di SD Negeri Kecil Warukapas," ujar Azam melalui postingannya seperti dikutip Klikanggaran.com, Rabu (29/9).
Akan tetapi, sambung Azam, yang menjadi persoalan yakni sekolah yang disebut itu justru tidak ada keberadaannya di Warukapas, Kecamatan Dimemba, Minahasa Utara.
Baca Juga: Jelang Pembukaan PON XX Papua: Venue Tempat Pertandingan di Tinjau Kapolri dan Menpora
"Yang menjadi masalah disini, Sekolah tersebut tidak ada sama sekali di daerah warukapas kec. Dimembe, Kab. Minahasa Utara (sudah dikonfirmasi langsung ke Hukum Tua desa Warukapas). kemudian, tadi pagi (selasa, 28/september-2021) ibu saya pergi ke BKD (Badan Kepegawaian Daerah Minahasa Utara) untuk mengkonfirmasi hal tersebut, tetapi jawabannya sangat miris mereka mengatakan bahwa mereka saja baru mengetahui bahwa sekolah itu tidak ada keberadaannya. dan lanjutnya, ibu saya harus menunggu 2-3 bulan kedepan untuk pelantikan selanjutnya," ungkap Azam.
Dengan adanya persoalan tersebut, Azam menilai hal itu sebagai penghinaan kepada seorang Guru. Azam juga meminta kepada otoritas berwenang "memproses" pihak-pihak terkait atas kejadian yang menimpa ibu nya.
Artikel Terkait
Jaksa Agung ST Burhanuddin Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Tidak Tetap Universitas Jendral Soedirman
Kurangnya Pelatihan, Kompetensi dan Profesionalitas Guru di Kemenag Tidak Meningkat?
UMP Purwokerto Gelar Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang Berasal dari 26 Provinsi Secara Daring
AGSI Sampaikan Tuntutan Guru Sejarah Honorer pada Seleksi PPPK Tahap I, Apa Saja Tuntutannya?
Memaknai 'Sharpen the Saw' bagi Profesi Guru
Begini Pesan Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik ) Banyumas, Tentang Penguasaan Teknologi Bagi Seorang Guru
Diplomat Ini Membungkam Tudingan Vanuatu yang Menutup Mata Atas Pembunuhan Guru, Perawat oleh KKB di Papua