Ipda Eko menjelaskan, tulisan ajakan untuk memakai masker disesuaikan dengan kearifan lokal. Dalam arti, disesuaikan dengan bahasa daerah setempat.
“Kalau di Madura, pakai bahasa Madura. Di Banyuwangi, pakai bahasa Osing. Karena ini di Kota Malang, pakai bahasa walikan,” tuturnya.
Baca Juga: Fakta Menarik! Belum Tahu Sejarah Pulau Seribu? Baca Ini
Dengan menggunakan mobil dinas sebagai alat kampanye protokol kesehatan (prokes), diharapkan pesan prokes dapat terus tersampaikan kepada masyarakat.
“Perlu diingat, vaksinasi dan prokes harus berjalan beriringan dan seirama. Agar pesan prokes itu selalu sampai di masyarakat dan selalu diingat, mobil dinas digunakan untuk mengkampanyekan prokes. Karena saat ini, prokes telah menjadi bagian hidup masyarakat,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Eko ini juga mengungkapkan, masyarakat menyambut baik gerakan ini. Hal itu terlihat dari animo dan penilaian masyarakat yang menyambutnya secara positif.
Baca Juga: Berada di Dekat Jakarta, Bagaimanakah Logat Penduduk Pulau Seribu?
“Sejauh ini sambutan masyarakat menilai hal itu adalah gerakan positif. Agar masyarakat makin patuh terhadap pelaksanaan prokes. Dengan mematuhi prokes, Level PPKM Kota Malang semakin turun dan dapat menjadi zona hijau,” tandasnya.*
Mungkin teman Anda tertarik dengan artikel ini, mohon bantu share kepadanya, ya, terima kasih.
Artikel Terkait
Polresta Banyumas Siap Gelar Operasi Patuh Candi 2021, Utamakan Tindakan Humanis dan Disiplin Prokes
Kapolda Jatim: Operasi Patuh Semeru 2021 Menyasar yang Tidak Patuh Prokes
Tak Ada Hari Tanpa Berbakti, Satgas Yonif 512 QY Gelar Penyuluhan Pertanian dengan Tetap Patuhi Prokes
Predikat 5 Star untuk Citilink, Menhub: Bukti Prokes Transportasi Udara Indonesia Diakui Dunia
Kurva Covid-19 Menurun, Satgas OKI Ingatkan Tetap Disiplin Prokes
Wisata Pantai di Tegal Ramai, Pengunjung Abaikan Prokes Pengawasan Petugas Lemah