Selain berkualitas, pasar ekspor juga meminati furnitur Jateng yang dihasilkan dari produk kayu berkesinambungan.
“Pasar Belgia dan Jepang suka produk yang compact dan ramah lingkungan dari sumber yang diregenerasi. Contohnya pasar Belgia itu suka meja dari akar-akaran. Saat ini buyer (pembeli) sudah antre produk UKM Magelang,” ungkap Julie.
Baca Juga: Sesuai dengan Aturan Baru, Mengundang KPK, Panitia Tanggung Biaya Perjalanan Dinas KPK
Untuk pameran kali ini, produk-produk yang dipamerkan telah mendapatkan kurasi dari Belgia maupun Jepang.
Hal itu untuk memastikan, produk yang dihasilkan diminati oleh konsumen dan dapat terserap oleh pasar.
Terkait dampak Covid-19 terhadap bisnis UKM furnitur, Julie menyebut hal itu memang terasa, terutama pada proses pengiriman ke luar negeri yang terbatas dan mahal.
Karenanya, Pemprov Jateng bekerja sama dengan Bank Indonesia dan perusahaan swasta, untuk membuka jalan ekspor bagi UKM kayu.
Hasilnya, pada 23 September 2021, akan ada pemberangkatan kontainer berisi furnitur ke Belgia untuk dapat berpameran di negeri itu.
Baca Juga: Mengapa Keluarga Penerima PKH Tidak lagi Mendapatkan Bantuan? Ini Penjelasan Kadis Sosial Batanghari
Selain pameran, UVO 2021 sesi dua juga menghadirkan gelar wicara. Dijadwalkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan hadir dan memandu acara bertajuk “Kongkow Gayeng Bareng Mas Ganjar”.
Acara itu akan dihadiri Dubes RI untuk Belgia Andri Hadi dan Konjen RI untuk Osaka-Jepang Diana Es Sutikno. **
Artikel Terkait
Koperasi Simpan Pinjam Didorong Membentuk Holding Company Agar UMKM Naik Kelas
Covid-19 Mengancam UMKM, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni Bangkitkan Para Pelaku Usaha
Gandeng Gojek, Kominfo Agendakan Edukasi dan Pelatihan untuk UMKM