Beijing Hormati Kedaulatan, Kemerdekaan, dan Integritas Teritorial Afghanistan setelah Pembentukan Pemerinta

photo author
- Rabu, 8 September 2021 | 20:10 WIB
Pengumuman kabinet Taliban yang akan memerintah Afganistan (Twitter/@abdullahhamim5)
Pengumuman kabinet Taliban yang akan memerintah Afganistan (Twitter/@abdullahhamim5)

Klikanggaran-- Juru bicara Kementerian Luar Negeri China telah mengumumkan bahwa Beijing menghormati “kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial” Afghanistan setelah pembentukan pemerintahan baru Taliban, lansir RT.com.

Berbicara pada konferensi pers reguler pada hari Rabu, Wang Wenbin ditanya oleh wartawan tentang tanggapan Beijing terhadap pembentukan pemerintahan Taliban.

Juru bicara itu mengatakan Beijing mendukung rakyat Afghanistan untuk "secara mandiri memilih jalur pembangunan sesuai dengan kondisi nasional mereka sendiri" tanpa campur tangan dalam urusan internal negara itu.

Baca Juga: Napi Teroris Lapas Slawi Tegal Yang Ikrar Setia NKRI Mengaku Sudah Lama Ingin Lepas Dari Jaringan Teroris JAD

Wang juga menambahkan bahwa pembentukan pemerintah sementara diperlukan untuk memulihkan ketertiban dalam negeri dan rekonstruksi pasca perang setelah lebih dari tiga minggu "anarki" menyusul pengambilalihan Taliban yang membuat Presiden Ashraf Ghani saat itu melarikan diri dari negara itu.

Wang juga menyatakan harapan bahwa Afghanistan yang dilanda perang dapat membangun “struktur politik yang luas dan inklusif” yang mampu membuat kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan stabil.

Pernyataan Wang datang tak lama setelah pengumuman Taliban pada Selasa bahwa mereka telah menunjuk pejabat penting pemerintah.

Baca Juga: Taliban: Gelar Ph. D dan Master Tidak Berharga, Mullah Terhebat Tanpa Gelar-gelar Tersebut

Beberapa menteri yang baru diangkat berada dalam daftar sanksi Dewan Keamanan PBB, sementara Penjabat Menteri Dalam Negeri Sirajuddin Haqqani dianggap sebagai teroris internasional oleh otoritas AS dan dicari oleh FBI, yang menawarkan hadiah $5 juta untuk penangkapannya.

Beberapa negara dan institusi di seluruh dunia telah mengambil sikap lebih keras terhadap kepemimpinan Taliban.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan Jumat lalu bahwa Inggris tidak akan mengakui pemerintah Taliban, tetapi menekankan bahwa sudah waktunya untuk bekerja dengan kelompok itu untuk membahas masalah-masalah seperti evakuasi yang aman, dan "menghadapi kenyataan baru di Afghanistan".*

Apabila Anda pikir bahwa teman Anda akan tertarik dengan artikel ini, mohon kesediaannya untuk men-share kepadanya, terima kasih.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: rt.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X