Mendapat Dukungan Pertamina, Simak Yuk Sejarah Lahirnya Arboretum Gambut Marsawa

- Selasa, 7 September 2021 | 05:30 WIB
Pertamina dan Eduwisata Arboretum Gambut Marsawa (Dok.Klikanggaran.com/Pertamina)
Pertamina dan Eduwisata Arboretum Gambut Marsawa (Dok.Klikanggaran.com/Pertamina)

Bengkalis, Klikanggaran.com - Arboretum Gambut Marsawa lambat laun menjadi Laboratorium bagi siswa-siswi sekolah dasar untuk mempelajari lebih lanjut karakteristik lahan gambut, penanaman pohon, dan cara mencegah terjadi kebakaran di lahan gambut. Selain itu, lokasi ini juga menjadi objek penelitian skripsi, tesis, serta disertasi bagi mahasiswa yang memiliki topik penelitian terkait biodiversitas di lahan gambut. Demikian dijelaskan oleh Imam Rismanto, Area Manager Comrel & CSR RU II Dumai, diterima klikanggaran.com di Jakarta, Senin (06-09-2021).

Arboretum Gambut Marsawa kini telah menjadi lokasi konservasi tanaman khas gambut serta pembibitan Kantong Semar. Bagi siswa-siswa sekolah dasar di Kecamatan Bukit Batu, lokasi ini menjadi tujuan outbond sekolah dasar dengan materi Pendidikan Cinta Lingkungan Dini dan Pengenalan Ekosistem Gambut. Pengembangan program di Arboretum Gambut sebagai sarana eduwisata juga mendapat dukungan dari Pertamina melalui program tanggung jawab sosialnya.

VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita, menambahkan, program yang dilaksanakan Pertamina Kilang Unit Produksi Sei Pakning bersama masyarakat ini mewujudkan Arboretum Gambut sebagai implementasi dari salah satu Sustainable Development Goals (SDGs) ke-15, yakni menjaga ekosistem darat dan SDGs ke-8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Masalah di RU IV Cilacap, Pertamina: Semua Rekomendasi BPK Telah Diselesaikan

“Praktek ini juga sejalan dengan upaya perusahaan dalam melindungi keanekaragaman hayati, dan sejalan dengan praktek ESG (Environment, Sosial and Governance) yang menjadi komitmen perusahaan,” tutur Arya.

Bagaimana perjalanan lahirnya Arboretum Gambut Marsawa? Yuk, kita simak di bawah ini.

Sadikin, pengelola Arboretum Gambut, mengajarkan cara menanam
Sadikin, pengelola Arboretum Gambut, mengajarkan cara menanam

Terlihat Sadikin (50 tahun) sedang menjelaskan cara menanam Kantong Semar kepada pengunjung Eduwisata Arboretum Gambut Marsawa di Sungai Pakning. Kantong Semar atau Nephentes dikenal sebagai tumbuhan karnivora, pemangsa serangga dan hewan-hewan kecil. Di tempat ini, ada sekitar 7 spesies Nephentes. Dua di antaranya berstatus dilindungi yakni Nephentes Sumatrana, Nephentes Spectabilis.

Sambil mengajarkan menanam, Sadikin, pengelola Arboretum Gambut, menjelaskan proses lahirnya pusat eduwisata gambut terbesar di Provinsi Riau ini. Saat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sungai Pakning terjadi pada tahun 2014 -2015, terdapat lahan seluas 1.1 ha yang tidak terbakar.

"Lahan tersebut memiliki biodiversitas khas gambut yang beragam seperti meranti, mentangor, gaharu, geronggang, gelam, dan berbagai jenis kantong semar (nephentes), sehingga masyarakat tergerak untuk menjaga kelestarian ekosistem lahan ini melalui Kegiatan Konservasi secara mandiri," kata Sadikin.

Baca Juga: Beberapa Perbaikan Terjadi di Pertamina Setelah Transformasi Subholding Upstream

Agar berkembang menjadi lokasi eduwisata, Sadikin dan warga lainnya yang sering berinteraksi dengan Pertamina Kilang Unit Produksi Sei Pakning, mengajukan keingian untuk mengembangkan fasilitas konservasi lahan gambut.

"Mimpi kami waktu mengajukan permohonan ke Pertamina agar dapat membantu mewujudkan pengembangan Arboretum Gambut, dengan fasilitas penunjang seperti Saung Edukasi, Rumah Bibit, dan Musholla," ujar pria peraih Kalpataru kategori Perintis Lingkungan, dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2020 ini.

Gayung bersambut, lahirlah Arboretum Gambut Marsawa. Di masa pandemi, Arboretum Gambut sebagai sarana pendidikan dan penelitian keragaman hayati, terus beradaptasi agar keberadaan Arboretum Gambut Marsawa bisa dimanfaatkan untuk kepentingan edukasi dan penelitian.

Halaman:

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X