KLIKANGGARAN.COM-Facebook, Google, Microsoft dan Amazon, berusaha bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia untuk meminta kapal asing diizinkan memperbaiki kabel bawah laut di perairannya, demikian kata juru bicara Google Sabtu (4/9/2021) seperti dilaporkan Reuters.
Reuters juga melaporkan, dengan mengutip juru bicara Google Alphabet Inc, bahwa raksasa teknologi itu Rabu lalu (1/9/2021) telah mengirim surat pada ke kantor perdana menteri baru, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, untuk membahas kebijakan cabotage Malaysia, mencari pemulihan dari pengecualian yang dicabut tahun lalu di bawah pemerintahan sebelumnya.
Upaya komunikasi dengan perdana menteri ini dipimpin oleh badan internet nasional, Malaysia Internet Exchange (MyIX).
Ketua MyIX Chiew Kok Hin mengatakan situasinya akan berbeda jika industri dalam negeri lebih berkembang, dengan beberapa perusahaan memiliki kemampuan perbaikan kabel yang dibutuhkan.
"Di mana salahnya membiarkan raksasa teknologi terus menggunakan kapal asing untuk pekerjaan perbaikan sambil memfasilitasi transfer pengetahuan, sehingga industri lokal dapat berkembang," kata Chiew kepada Reuters.
Facebook Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com Inc tidak segera menanggapi pernyataan Reuters atas surat tersebut. Kantor Perdana Menteri (PMO) atau Kementerian Transportasi (MoT) juga tidak.
Kementerian pada November lalu membatalkan pengecualian yang diberikan pada 2019, yang memungkinkan kapal non Malaysia untuk melakukan perbaikan kabel bawah laut di perairan negara itu.
Baca Juga: Amazon Mengakuisisi Aplikasi Pesan Aman Wickr yang Digunakan oleh Pentagon
Raksasa teknologi itu juga menulis surat kepada perdana menteri saat itu, Muhyiddin Yassin untuk mengembalikan pengecualian tersebut.
Ismail Sabri mengambil alih jabatan perdana menteri dua pekan lalu setelah Muhyiddin kehilangan mayoritas parlementernya.
Kelompok teknologi mengatakan sangat prihatin tentang keputusan tahun lalu.
"Pengecualian ini telah memastikan bahwa pekerjaan perbaikan kabel bawah laut dapat dilakukan secara efisien dalam jangka waktu yang singkat, sehingga meminimalkan durasi dan dampak ekonomi dari gangguan kabel," kata surat mereka, menurut The Edge.
Sejauh ini belum ada informasi terperinci tentang kapan dan bagaimana kabel bawah laut itu rusak atau apa dampak kerusakan itu pada komunikasi di Malaysia. Tetapi MyIX mengatakan 98% lalu lintas Internet menggunakan kabel bawah laut.
Artikel Terkait
Facebook larang ‘Robinhood stock traders group’ yang memiliki lebih dari 150rb anggota atas 'eksploitasi seksual' di tengah kegilaan GameStop
Nilai Facebook Melonjak Menjadi 1 Triliun Dolar setelah Hakim Federal Menolak Gugatan Antimonopoli Negara
Uni Eropa Dilobby Google, Facebook dan Microsoft yang Telah Menyiapkan Dana Besar terkait Kebijakan Brussels