peristiwa-internasional

Taliban Larang Perempuan Berkuliah setelah Sebelumnya Menutup Sekolah Menengah perempuan

Minggu, 25 Desember 2022 | 19:59 WIB
Taliban Larang Perempuan Berkuliah (Twitter/Human Rights Watch)

KLIKANGGARAN -- Pada bulan Maret, Taliban mendapat kecaman dari banyak pemerintah asing dan beberapa warga Afghanistan karena membuat sinyal putar balik bahwa semua sekolah menengah perempuan akan dibuka.

Sinyal itu ternyata jadi kenyataan ketika taliban melarang perempuan untuk berkuliah di universitas di Afganistan.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan langkah Taliban pada hari Selasa itu "jelas melanggar janji lain dari Taliban".

"Ini adalah gerakan lain yang sangat meresahkan dan sulit membayangkan bagaimana negara ini dapat berkembang dan menghadapi semua tantangan yang ada tanpa partisipasi aktif perempuan dan pendidikan perempuan," katanya dilansir India Today.

Sesaat sebelum pengumuman universitas, utusan khusus PBB untuk Afghanistan Roza Otunbayeva mengatakan penutupan sekolah menengah atas telah "merusak" hubungan pemerintahan Taliban dengan komunitas internasional.

Ia juga mengatakan bahwa hal itu "sangat tidak populer di kalangan warga Afghanistan dan bahkan di dalam kepemimpinan Taliban".

"Selama anak perempuan tetap dikecualikan dari sekolah dan otoritas de facto terus mengabaikan keprihatinan lain yang dinyatakan masyarakat internasional, kita tetap menemui jalan buntu," katanya.

Seorang ibu dari seorang mahasiswa, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan bahwa putrinya meneleponnya sambil menangis ketika mendengar surat itu, karena khawatir dia tidak dapat lagi melanjutkan studi kedokterannya di Kabul.

"Rasa sakit yang tidak hanya saya ... dan ibu [lainnya] miliki di hati kami, tidak dapat dijelaskan," katanya.

"Kita semua merasakan sakit ini."

Tags

Terkini