peristiwa-daerah

Buku 'Keistimewaan Yogyakarta dalam Lintasan Sejarah' Diluncurkan, Apa Keistimewaan Buku Itu?

Selasa, 20 Desember 2022 | 20:01 WIB
Pelucuran Buku Keistimewaan Yogyakarta Dalam Lintasan Sejarah (Klikanggaran/Istimewa)


KLIKANGGARAN -- Bertempat di ruang AVA Museum Sonobudoyo lantai 2, buku Keistimewaan Yogyakarta dalam Lintasan Sejarah diluncurkan oleh Dinas Kebudayaan DIY pada Senin, 19 Desember 2022.

Peluncuran buku Keistimewaan Yogyakarta dalam Lintasan Sejarah itu menghadirkan narasumber Ir. Imam Taufik dari anggota DPRD DIY, Dr. Abdul Wahid, sejarawan UGM dan Lilik Suharmaji, penulis buku.

Dalam kesempatan pelucuran buku Keistimewaan Yogyakarta Dalam Lintasan Sejarah itu, Drs. I Gede Adi Atmaja selaku Kasi Sejarah Dinas Kebudayaan DIY hadir mewakili kepala Dinas Kebudayaan DIY.

Ia mengatakan bahwa buku Keistimewaan Yogyakarta dalam Lintasan Sejarah ini kelahirannya sangat penting karena nantinya sebagai acuan para guru-guru di DIY dalam memberikan informasi kepada siswa-siswanya dalam program MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di awal tahun ajaran baru. Harapannya para siswa dan masyarakat mengetahui keistimewaan DIY ditinjau dari historisnya.

Semetara itu, Imam Taufik, memohon agar buku ini selain diperuntukkan bagi masyarakat akademik, juga diberikan kepada perangkat-perangkat desa di DIY agar mereka membaca dan mengetahui sejarah Yogyakarta yang memang sangat istimewa, pintanya.

Imam Taufik juga mengharapkan agar para penulis yang nantinya difasilitasi dinas kebudayaan DIY menulis tentang sejarah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY.

Lilik Suharmaji selaku salah satu penulis buku itu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena diberi kepercayaan oleh dinas Kebudayaan DIY untuk menulis keistimewaan Yogyakarta dalam sejarahnya.

Lilik Suharmaji berharap bahwa buku ini dapat diterima oleh semua pihak sehingga masyarakat semakin menyadari bahwa dalam tinjauan sejarahnya Yogyakaarata memang istimewa.

Dalam kesempatan itu Lilik memaparkan salah satu isi dalam buku itu tentang sumbu filosofi Keraton Kesultanan Yogyakarta “Sangkaning Paraning Dumadi.”

Selaku pembedah buku, Abdul Wahid mengatakan bahwa buku ini sangat istimewa karena berhasil mengungkap sejarah dalam waktu yang sangat panjang mulai dari sejarah berdirinya Mataram Islam di Yogyakarta pada 1570-an sampai dengan lahirnya Undang-undang Keistimewaan DIY pada tahun 2012.

Abdul Wahid juga berharap agar tim penulis kelak juga akan menulis keistimewaan Yogyakarta ditinjau dari masyarakatnya.

Apabila buku ini ditulis tentu sangat menarik dibaca, karena lahirnya keistimewaan Yogyakarta tidak lepas dari sejarah peran serta masyarakatnya, dari lahirnya Mataram Islam sampai dengan lahirnya Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta, pungkasnya.

Di akhir acara peluncuran buku, kemudian dilanjutkan dengan pembagian buku kepada seluruh peserta dan pengukuhan pengurus AGSI DIY masa bakti 2022 hingga 2027 oleh Dimas Eka Mitra Nugraha dari AGSI pusat.

Semua undangan peluncuran buku baik dari komunitas kesejarahan, mahasiswa sejarah, pelajar dan undangan lain dari elemen masyarakat turut sebagai saksi dikukuhkannya pengurus AGSI baru yang dipimpin oleh Agus Tony Widodo.

 

Tags

Terkini