KLIKANGGARAN -- Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menuduh Iran "terlibat lagsung di lapangan" di Krimea mendukung serangan drone Rusia.
Lansir Russia Today, tuduhan keterlibatan Iran dalam serangan drone Rusia itu disampaikan Kirby kepada wartawan pada hari Kamis tanpa memberikan bukti untuk klaim tersebut.
Kirby mengatakan bahwa informasi yang dimilikinya menyatakan Iran telah menempatkan pelatih dan dukungan teknis di Krimea, tetapi Rusia yang melakukan uji coba drone.
Kirby menambahkan bahwa hanya “sejumlah kecil” personel Iran yang melakukan perjalanan ke Rusia. Dia tidak menjelaskan dari mana informasi itu berasal.
Baca Juga: Skandal Catur: Magnus Carlsen, Sang Juara Dunia, Digugat 100 Juta Dolar
AS telah berulang kali menuduh Iran menjual drone bunuh diri ke Rusia, yang telah menggunakan pesawat kamikaze untuk menyerang infrastruktur dan target militer di Ukraina.
Gambar drone Geran-2 yang jatuh telah diangkat sebagai bukti bahwa mereka berasal dari Iran, mengingat kemiripannya dengan model Shahed-136 negara itu.
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengklaim Rusia telah membeli sebanyak 2.400 kendaraan tak berawak, memilih untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran atas dugaan memasok musuhnya.
Kiev juga berusaha untuk melibatkan Israel lebih jauh dalam konflik, dengan alasan bahwa mereka harus menjual sistem pertahanan rudal berharga mereka ke Ukraina karena musuh bebuyutan mereka - Iran - diduga menjual drone ke pihak lain.
Sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov bersikeras semua senjata yang digunakan di Ukraina berasal dari Rusia dan Iran juga membantah memasok senjata.
Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru pada produsen pesawat tak berawak Iran Shahed Aviation Industries pada hari Kamis karena diduga mendukung operasi militer Rusia di Ukraina.***