peristiwa-internasional

Pemimpin Tertinggi Iran Memuji Drone yang Dimiliki Negaranya dan Mengejek Barat ketika Rusia Aktif Pakai Drone

Kamis, 20 Oktober 2022 | 14:26 WIB
Ilustrasi: Drone Iran (Iranian Army)

KLIKANGGARAN -- Pemimpin Tertinggi Iran menyampaikan pujiannya terhadap drone berbahaya yang dimilikinya.

Pemimpin Tertinggi Iran itu juga mengejek Barat kolektif karena pada awalnya menolak program unmanned aerial vehicle (UAV) sebagai aksi propaganda.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyampaikan pernyataan-pernyataan tersebut pada hari Rabu ketika berbicara dengan akademisi dan intelektual Iran.

“Ketika gambar drone Iran diterbitkan beberapa tahun yang lalu, mereka akan mengatakan bahwa itu adalah editan. Sekarang mereka mengatakan drone Iran berbahaya, mengapa Anda menjualnya kepada seseorang?” kata Khamenei, lansir Russia Today, mengutip dikutip media lokal.

Baca Juga: Polri Terbitkan Telegram Antisipasi Bencana Alam di Indonesia

Tokoh nomor satu Iran itu tampaknya sedang merujuk pada tuduhan luas bahwa Teheran memasok drone bunuh diri ke Rusia di tengah konflik dengan Ukraina.

Rusia menggunakan drone bunuh diri Geran-2 (Geranium-2) dalam beberapa pekan terakhir untuk menyerang infrastruktur penting dan sasaran militer di Ukraina.

Rekaman drone dan puing-puing Rusia yang dikumpulkan oleh Ukraina menunjukkan bahwa mereka sangat mirip dengan Shahed-136 buatan Iran.

Tentu saja, Ukraina dan beberapa pendukung Baratnya secara langsung menuduh Iran memasok drone Geran-2 ke Rusia. Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengeklaim pekan lalu bahwa Rusia telah mengakuisisi sebanyak 2.400 UAV.

Lalu, Amerika Serikat menuduh Iran melanggar ketentuan kesepakatan nuklir 2015 dengan dugaan pengiriman drone kamikaze ke Moskow.

Baca Juga: Inilah Profil Kiki Amalia, Pastikan Menikah di Hari Lahirnya dengan Pegusaha Batu Bara

“Sebelumnya hari ini, sekutu Prancis dan Inggris kami secara terbuka menawarkan penilaian bahwa pasokan UAV Iran ke Rusia adalah pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB 2231,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel kepada wartawan, Senin.

Resolusi tersebut mencakup embargo pada ekspor senjata Iran, dan sementara AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan pada tahun 2018, Washington berpendapat bahwa embargo pada bagian-bagian rudal juga berlaku untuk ekspor drone, dan itu berlaku hingga 2023.

Rusia dan Iran telah membantah pengiriman semacam itu telah terjadi. Pada hari Selasa, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan semua persenjataan yang digunakan di Ukraina berasal dari persediaan domestik Rusia.

Halaman:

Tags

Terkini