KLIKANGGARAN -- Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Safrizal ZA, mewakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri), membuka Indo Smart City 2022 yang digelar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Techno Park, Kota Surakarta, Rabu (12/10/2022).
Kegiatan ini dihadiri Ketua Dewan Pengurus APEKSI yang juga merupakan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto; Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka; serta jajaran wali kota lainnya.
Dalam sambutannya, Dirjen Bina Adwil Kemendagri, Safrizal, menyampaikan bahwa saat ini Indonesia telah memasuki era baru perkotaan. Jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan juga cenderung lebih banyak dibandingkan wilayah perdesaan.
"Proyeksi data menunjukkan pada tahun 2045 nanti, sebanyak 67,1 persen populasi penduduk Indonesia adalah warga perkotaan,” ujar Safrizal.
Menurutnya, tata kelola perkotaan menjadi salah satu titik tumpu yang tak hanya bermakna penting, tetapi juga mengandung arti strategis dalam perkembangan perkotaan.
Peran sentral wali kota, kata dia, menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya mewujudkan tata kelola perkotaan cerdas atau dikenal dengan smart city.
“Key factor dalam upaya mewujudkan smart city adalah political and good will dari kepala daerah. Start with mindset, execute within policy, di mana tata kelola perkotaan harus diselenggarakan dengan smart, sehingga mampu menjawab tantangan dan kompleksitas perkotaan,” tegas Safrizal.
Masih dia, sejalan dengan hal itu, pandemi COVID-19 menjadi momentum untuk mengakselerasi pemanfaatan teknologi digital. Lompatan penggunaan teknologi digital secara masif turut mendorong pula terbentuknya berbagai ekosistem smart city di penjuru negeri.
“Tidak melulu ancaman, pandemi nyatanya turut berkontribusi pada terbuka lebarnya ruang transformasi digital, layaknya bunga berkembang di musim penghujan,” sebutnya.
Baca Juga: RESMI, Vaksin COVID 19 Produksi Dalam Negeri Diluncurkan, Namanya IndoVac, Apa Kata Presiden Jokowi?
Peluang tersebut, lanjut dia, harus ditangkap menjadi fondasi masyarakat digital atau society 5.0, sekaligus mengarahkannya pada ekosistem smart city yang berbasis pada pelayanan publik dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan.
Lebih jauh kata dia, Indo Smart City Expo dan Forum 2022 tidak hanya dihadiri kalangan pemerintah saja, tetapi juga menjadi melting point dari sektor swasta, puluhan start up, akademisi, maupun publik secara luas. Tidak kurang 27 penyedia jasa teknologi hadir memamerkan produk solusi pintar serta perwakilan dari berbagai perguruan tinggi.