KLIKANGGARAN -- Aurora Energy Research mengatakan bahwa cadangan gas yang mengisi penuh semua fasilitas penyimpanan gas yang ada di Eropa tidak akan cukup untuk menopang negara-negara Eropa selama musim pemanasan mendatang, Reuters melaporkan pada hari Rabu.
Penyimpanan blok hanya dapat menyediakan cukup gas hingga 90 hari dari permintaan rata-rata berdasarkan perhitungan grup riset tersebut.
Selain itu, pemodelan oleh perusahaan intelijen data ICIS juga menunjukkan bahwa cadangan gas di kawasan Eropa dapat habuis pada bulan Maret tahun depan.
Solusi untuk kondisi iru adalah para analis setuju agar konsumsi gas harus dikurangi untuk menghindari kekurangan.
“Untuk mengatasi situasi krisis ini, pengurangan permintaan akan lebih penting daripada penyimpanan,” kata Simone Tagliapietra, seorang rekan senior di think-tank Bruegel, seperti dikutip RT.com.
Data ICIS menunjukkan bahwa, jika konsumsi dikurangi 15% di bawah rata-rata lima tahun setiap bulan, blok tersebut mungkin masih memiliki 45% cadangan gas yang tersisa pada musim semi.
Kondisi tersebut bisa terjadi jika Rusia terus memasok gas ke wilayah tersebut pada volume saat ini, dan 26% jika Rusia menghentikan pengiriman pada bulan Oktober.
Selain itu, kegagalan Uni Eropa untuk menghemat gas musim dingin ini akan mempengaruhi tingkat penyimpanan tahun depan.
Baca Juga: Pengiriman Minyak Rusia ke India Meningkat pada Bulan Agustus, Bukti India Beli Minyak Rusia
Menurut Institut Studi Energi Oxford, jika Rusia memotong aliran gas dan UE menghabiskan penyimpanannya selama musim pemanasan yang akan datang, penyimpanan tahun depan akan dikosongkan pada awal November, sebelum musim pemanasan bahkan dalam ayunan penuh.
“Penyimpanan adalah jaring pengaman, tetapi pengurangan permintaan yang sangat signifikan adalah yang kami butuhkan sebagai prioritas dalam krisis ini,” Matthias Buck, direktur Eropa untuk Agora Energiewende, mengatakan kepada outlet berita.
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dalam bahasa Inggris di RT.com dengan judul "Full gas storage not enough for EU to last through winter – Reuters", baca artikel aslinya KLIK DI SINI.