Sri Lanka telah menghadapi kerusuhan selama beberapa bulan karena kekurangan pangan dan bahan bakar yang parah dan rekor inflasi.
Krisis telah disalahkan pada pandemi Covid-19, yang memotong pendapatan turis untuk pulau itu, dan larangan pupuk kimia oleh Rajapaksa, yang merupakan pukulan besar bagi sektor pertanian.***