KLIKANGGARAN--Viralnya konten Youtube yang tayang di kanal Kang Dedi Mulyadi Channel, pada 17 November 2021, berdampak pada sebuah aksi turun ke jalan oleh mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE Dr KHEZ Muttaqien Purwakarta).
Puluhan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE Muttaqien Purwakarta) melakukan aksi turun ke jalan, menuntut Dedii Mulyadi untuk mengklarifikasi dan minta maaf kepada pihak kampus yang mereka cintai, Selasa, (23/11).
Mahasiswa menilai bahwa Kang Dedi Mulyadi salah alamat hingga mencemarkan nama baik kampusnya atas video dalam kanal Youtube berjudul ‘Kang Dedi Bersihkan Halaman Kampus & Rumah Singgah Mahasiswa Yang Protes Tindakannya’ itu.
Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) STIE Muttaqien, Jaenudin dalam orasinya menyampaikan dengan tegas dan meminta Dedi Mulyadi harus mengklarifikasi dan meminta maaf atas kesalahannya tersebut.
Baca Juga: Cerita Mistis dari Dieng, Suara Denting Sendok dan Cangkir
Sebebenarnya mahasiswa STIE Muttaqien telah memberikan waktu kepada Dedi Mulyadi untuk sedianya meminta maaf atas kekeliruannya tersebut di berbagai media sosial.
Namun kenyataannya hingga saat ini Dedi mulyadi tidak merespon dan mahasiswa menilai Dedi Mulyadi tidak ada itikad baik.
“Oleh karena itu, selain melakukan aksi turun ke jalan, kami pun mengeluarkan 3 point pernyataan sikap atas nama Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) STIE DR KHEZ MUTTAQIEN yang intinya, Mengutuk keras tindakan Dedi Mulyadi yang telah mencoreng nama baik lembaga STIE Dr Khez Muttaqien, meminta Klarifikasi Dedi Mulyadi atas kekeliruan dalam konten dimaksud dan meminta maaf secara langsung maupun melalui media sosial,” tegasnya.
“Kami akan terus melakukan aksi sampai tuntutan kami dipenuhi” tambahnya.
Baca Juga: Limbah B3 TTM, Ikan dan Tanaman di Blok Rokan Terkontaminasi Belasan Senyawa Kimia Berbahaya
Aksi mahasiswa STIE Muttaqien itu dilakukan dengan berjalan kaki dari mulai kampus STIE Muttaqien di Jl KK Singawinata- RE Martadinata dan kembali ke kampus.
Dalam aksi yang diikuti puluhan mahasiswa itu, mereka membawa berbagai ukuran spanduk dengan berbagai tulisan menuntut klarifikasi dan permintaan maaf dari Dedi Mulyadi.***
Apabila artikel ini menarik mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.