KLIKANGGARAN - Sambut momentum hari sumpah pemuda, Afliansi Pemuda Tulungagung (APT) menggelar acara gebyar pemuda dan refleksi kepemudaan di halaman Pemda Kabupaten Tulungagung, Kamis, 28 Oktober 2021.
Kordinator acara, Aldino, menjelaskan, kegiatan ini untuk mengingatkan kepada khalayak umum, bahwa pemuda pemudi memiliki kontrak kebangsaan berupa Sumpah Pemuda yang seharusnya ditunaikan.
"Sumpah pemuda merupakan salah satu bagian sejarah pergolakan bangsa yang tidak boleh dilupakan oleh masyarakat, khususnya pemuda dan pemudi. Sumpah itu selamanya akan menjadi bagian integral dari semangat persatuan dan kesatuan menuju bangsa yang menjunjung nilai keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran," ujar Aldino kepada Redaksi.
Baca Juga: French Open 2021: Enam Wakil Indonesia Maju Perempat Final, Shesar Ketemu Kento Momota
Acara ini diikuti beberapa organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan yang ada di Tulungagung. Perayaan momen Sumpah Pemuda ini diisi dengan refleksi untuk melihat kembali peran dan partisipasi pemuda di segala bidang di ruang-ruang Tulungagung dan nasional.
"Sebagai pemuda sudah semestinya kami ingin mengevaluasi bersama serta merefleksikan peran pemuda di segala lini dalam lingkup lokal serta nasional. Selain itu, dalam acara ini tergabung pula beberapa organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan yang ikut serta dalam acara ini," ujar Aldino.
Acara ini mengusung tema pemuda piandel negari.
Baca Juga: Makna Sumpah Pemuda buat Pejabat
"Tema yang diambil dalam acara ini bermakna bahwa pemuda merupakan garda terdepan dalam merawat dan menjaga negara ini," ungkap Aldino.
Selain refleksi kepemudaan, kegiatan ini juga diwarnai orasi kebangsaan dan kebudayaan. Peserta menyanyikan lagu kebangsaan sebagai salah satu cara mengingatkan kembali memori publik akan pentingnya memaknai Sumpah Pemuda sebagai roh kebangsaan yang diwujudkan melalui pengamalan laku hidup sehari.
Dalam orasinya, Aldino menyampaikan keresahan terhadap pemuda-pemuda dewasa ini. Kecenderungan pemuda-pemudi yang terlalu larut terhadap kemajuan teknologi dan informasi, sehingga berdampak negatif.
Baca Juga: Sekalipun Zuckerberg Rebranding Facebook Menjadi 'Meta', Media-Politik Tak Akan Hentikan Serangan
"Kami memahami bahwa kita saat ini menghadapi tantangan gempuran arus informasi dan teknologi yang cenderung menuju ke sikap destruktif bagi pemuda. Misalnya kecanduan gadget, ujaran kebencian dan sebagainya. Akan tetapi, kami percaya dan terus berusaha bahwa kemajuan teknologi dan informasi bisa menjadi suatu hal yang positif dalam kemajuan bangsa dan sudah seharusnya seperti itu," jelas Aldino.*
Mungkin teman Anda tertarik dengan artikel ini, mohon bantu share kepadanya, ya, terima kasih.