KLIKANGGARAN--Penjara Teluk Guantanamo begitu sangar terdengar. Film-film Hollywood menggambarkan bagaimana brutalnya di dalam penjara tersebut. Ahmed Rabbani, sopir Taksi Pakistan, yang dituduh terotis akhirnya dikirim ke penjara tersebut.
Sebelum dipindahkan ke penjara Guantanamo, Rabbani mengalami penyiksaan yang luar biasa di penjara CIA di satu tempat di Afganistan.
Interogator Rabbani tahu bahwa "mereka memiliki orang yang salah," tetapi tetap menyiksanya. Setelah lebih dari satu tahun di fasilitas CIA, Rabbani dipindahkan ke kamp penahanan Teluk Guantanamo di wilayah AS di Kuba. Dia akan menghabiskan 17 tahun berikutnya di sana, tanpa dakwaan atau tanggal persidangan, menurut Reprieve.
Baca Juga: Sejarah! Sebelum 1980, Kabupaten Muara Enim dengan Nama LIOT Loh!
Mengutip RT.com, kasusnya menarik perhatian internasional, dan pada tahun 2018, Rabbani menulis op-ed yang diterbitkan di Los Angeles Times yang menggambarkan pelecehan fisik dan seksual oleh penjaga Guantanamo, pemaksaan makan, dan mogok makan berulang untuk memprotes kondisi pemenjaraannya.
Pada saat op-ed, Rabbani mengatakan bahwa dia menderita “masalah perut yang sangat akut sehingga saya tidak dapat mengkonsumsi makanan keras tanpa muntah darah,” dan tidak diberi makanan yang dapat dicerna di Guantanamo.
Kondisi di Guantanamo merusak kesehatan mental Rabbani. "Tidak ada pagi dan tidak ada malam," tulisnya. "Hanya ada keputusasaan."
"Perizinan Ahmed sudah lama tertunda," kata pengacara Penangguhan Penangguhan Hukum, Mark Maher.
Baca Juga: Sopir Taksi Ini Disiksa secara Brutal di Penjara CIA di Afganistan
“Bagi kami yang telah mendukungnya, perasaan itu melegakan, bercampur dengan kesedihan atas semua yang telah hilang darinya...tetapi kami tidak akan merayakannya sampai dia kembali bersama keluarganya di Pakistan dan dapat memeluk putranya berusia satu tahun untuk pertama kalinya.”
Dari 780 orang yang ditahan di Teluk Guantanamo sejak fasilitas dibuka pada tahun 2002, 732 telah dipindahkan ke tempat lain atau dibebaskan, 38 tetap di sana, dan sembilan meninggal dalam tahanan.
Presiden Joe Biden telah berjanji untuk menutup penjara terkenal itu sebelum dia meninggalkan jabatannya, sebuah janji yang dibuat, tetapi tidak ditepati, oleh mantan bosnya Barack Obama.***
DISCLAIMER: Artikel ini telah terbit di RT.com dengan judul "Taxi driver freed from Guantanamo Bay after 17 years of brutal torture with no charges".