Klikanggaran.com-- Hubungan Amerika Serikat dan Rusia memburuk dalam sepekan terakhir. Washington mengancam akan mengusir sekitar 300 diplomat Rusia dari AS sebab pertikaian diplomasi.
Sekiranya pertikaian itu semakin memburuk, dan perang pun terjadi, apakah Amerika Serikat akan menang melawan Rusia?
Sekiranya perang meletus, lalu Amerika Serikat memutuskan menyerang Rusia, denganmengerahkan pesawat, kapal perang, dan tank-tank amfibi, bagaimana strateri Rusia mempertahankan wilayahnya?
Baca Juga: Sidang Masjid Sriwijaya, JPU Hadirkan Saksi dari Unsur DPRD
Spesialis di akademi pelatihan militer top Rusia telah mengungkapkan bagaimana negara itu akan bertahan melawan invasi amfibi pasukan AS di sepanjang salah satu garis pantainya yang luas, dengan mengerahkan armada pesawat serang yang besar.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Kamis (7/10/2021) oleh Pusat Pendidikan dan Ilmiah Militer Angkatan Udara Rusia, empat akademisi di lembaga pelatihan penerbangan di Voronezh menyusun rencana untuk mengusir serangan Amerika, menggunakan serangan gabungan dari pesawat tempur dan pesawat tak berawak untuk menghancurkan kapal musuh.
Dalam dokumen tersebut, penulis menyatakan bahwa setiap serangan menuju Rusia dapat dihancurkan oleh kendaraan udara tak berawak (UAV) bahkan sebelum musuh mendarat di pantai negara itu.
Baca Juga: Orang Tua Ayu Ting Ting Hari ini Akan Diperiksa Penyidik Polda Metro Jaya. Kasus Apa ya?
Selain itu, suar radio akan digunakan untuk menerangi target, serta ranjau anti-kendaraan dan peluru kaliber kecil yang akan menghancurkan kapal dan pesawat apa pun di geladak kapal perang, memberikan waktu bagi pasukan darat untuk dikerahkan.
Hubungan Rusia-AS telah memburuk dalam seminggu terakhir setelah Washington mengatakan akan mengusir 300 diplomat Rusia karena pertikaian kedutaan.
Pada hari Rabu, NATO memutuskan untuk mengirim pulang delapan perwakilan Moskow sebagai tanggapan atas dugaan spionase yang dirahasiakan.
Berita itu muncul setelah serangkaian pengumuman baru-baru ini tentang perkembangan terbaru dan peningkatan peralatan militer Rusia.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia: Timnas Indonesia Menang Lawan China Taipei 2-1
Pada hari Selasa, produsen senjata terbesar di negara itu, Kalashnikov Group, melaporkan bahwa senapan sniper Chukavin yang baru dan lebih baik telah melewati tahap akhir pengembangannya dan akan menggantikan senapan Dragunov yang kurang bertenaga saat ini.