peristiwa-daerah

Ratusan Warga Desa Pesarean Kabupaten Tegal Terpapar Logam Berat. Apa Penyebabnya?

Rabu, 22 September 2021 | 07:48 WIB
Tasripin, perangkat Desa Pesarean, menunjukan lokasi limbah B3 di Desa Pesarean, Kabupaten Tegal. (K.Wijayanto)

Tegal, Klikanggaran.Com--Ratusan Warga Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal, Jawa Tengah terpapar logam berat.  

Penyebabnya  karena masyarakat desa tersebut selama bertahun-tahun tinggal diantara gunungan limbah bahan beracun berbahaya atau B3 yang dibuang secara sembarangan. Akibatnya, kini banyak warga yang mengalami gangguan kesehatan.

Warga banyak terserang infeksi saluran pernafasan akut (ispa). Tak sedikit pula warga juga mengalami down syndrome akibat pencemaran limbah logam berat.

Dalam satu RW sedikitnya ada 10 warga yang mengalami down syndrome. Sedangkan yang menderita ispa, sakit paru-paru dan sesak nafas jumlahnya tak terhitung.

Baca Juga: Kebahagiaan Itu Gampang Kok Didapatkannya, Asalkan.... Asalkan Apa Sih, Kakak?

"Untuk down syndrome di RW 8 jumlahnya ada 10. Mereka terkena sejak balita sampai sekarang sudah dewasa," kata Tasripin, salah satu perangkat Desa Pesarean saat ditemui di lokasi pembuangan limbah, Rabu 22 September 2021.

Tasripin mengungkapkan, penelitian yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa bersama Dinas Kesehatan di sejumlah tempat pengecoran logam, hasilnya cukup mengejutkan.

Rata-rata yang terkena down syndrome adalah anak-anak dari para pengecor logam. Sehingga mereka terkena langsung limbah yang ada disekitar rumahnya.

"Dari 50 orang pekerja, ternyata hanya dua atau satu orang yang dikatakan sehat. Jadi rata-rata mayoritas pekerja atau lingkungan di wilayah limbah ini sudah mengandung timbal," ungkap Tasripin.

Baca Juga: Pemerintah Bidik Peningkatan Ekonomi Melalui Pengembangan Infrastruktur di Sumsel

Tasripin menyebut, pihak pemda terkesan kurang memberikan perhatian kepada warga yang terpapar limbah logam berat. Padahal, banyak warga yang terpapar tergolong warga kurang mampu.

"Karena kurang mendapat penangan akhirnya ya tidak ada perubahan, warga juga tidak mampu berobat," kata Tasripin.

Dua orang kakak adik Fatikhin (27) dan Tarokhi (40) merupakan warga desa Pesarean, yang terpapar logam berat. Sang kakak,Fatikhin, mengalami gangguan syaraf pada jari-jari kedua tangannya sehingga sulit digerakan. Sedangkan sang adik, menderita tuna grahita.

Baca Juga: Baru Mau Masuk Sekolah, Kagiatan PTM SMPN 4 di Purbalingga Harus Ditunda. Ada Apa nih ?

Halaman:

Tags

Terkini