China meluncurkan rencana 12 poinnya untuk menyelesaikan konflik Ukraina pada akhir Februari. Itu termasuk seruan untuk melanjutkan pembicaraan damai, mengutuk sanksi sepihak, dan menegakkan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara.
Moskow menyambut upaya Beijing yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik, sementara Barat sebagian besar menepis inisiatif tersebut. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa China tidak memiliki "banyak kredibilitas" dalam masalah ini. Namun, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kemudian mengatakan bahwa rencana tersebut memang mencakup beberapa "elemen positif".
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang di Russi Today dengan judul "Chinese think tank predicts when Ukraine conflict will end – Nikkei", selengkapnya BACA DI SINI.