peristiwa-ibu-kota

UPDATE Kasus Penipuan WO Ayu Puspita: Promo Murah hingga Honeymoon Jadi Umpan, Dana Catin Dipakai Cicil Rumah dan Liburan

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:24 WIB
Kasus penipuan WO Ayu Puspita yang rugikan para korban hingga Rp11,5 miliar. ((Instagram/poldametrojaya))

 

(KLIKANGGARAN) — Perkara penipuan yang menyeret wedding organizer (WO) By Ayu Puspita terus menyita perhatian publik. Alih-alih menjadi momen sakral dan penuh kebahagiaan, hari pernikahan sejumlah calon pengantin justru berakhir dengan kerugian.

Sejumlah kendala muncul pada hari-H, mulai dari katering yang tak kunjung datang hingga vendor yang mendadak membatalkan kerja sama. Padahal, para calon pengantin telah menyetorkan pembayaran kepada pihak WO.

Penyelidikan mengungkap, pemilik WO, Ayu Puspita, diduga mengalihkan dana korban untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Aparat kepolisian menyebut motif ekonomi menjadi latar belakang utama perkara ini.

Baca Juga: Indonesia Pastikan Satu Emas di Cabang Olahraga Bulutangkis Perseorangan SEA Games 2025

Menurut keterangan penyidik, uang yang dihimpun dari para klien tidak digunakan untuk membayar vendor. “Dari keuntungan yang diperoleh atas perbuatan yang dilakukan oleh para tersangka ini digunakan untuk kepentingan pribadi,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya pada Sabtu, 13 Desember 2025.

Penggunaan dana tersebut disebut beragam. “(Uangnya) untuk membayar cicilan rumah, untuk kegiatan jalan-jalan ke luar negeri, dan untuk kepentingan-kepentingan pribadi lainnya,” lanjutnya.

Polisi juga membuka kemungkinan adanya aset lain yang terkait perkara ini. “Penyidikan terhadap dugaan aset-aset lain yang dilarikan ke tempat lain, kami akan terus kembangkan penyidikan sampai tuntas,” tambah Iman.

Baca Juga: UPDATE Pascabanjir Aceh: Menko Zulhas Turun ke Pesisir Aceh Utara Pascabencana, Salurkan Bantuan dan Tegaskan Hutan Lindung Tak Boleh Diapa-apakan

Di sisi lain, para korban disebut tertarik dengan strategi promosi yang ditawarkan. Paket murah dengan fasilitas mewah menjadi daya pikat utama. “Ada yang ditawarkan kepada para korban ini dalam bentuk fasilitas, pertama adalah paket murah. Kemudian dari paket murah tersebut ada fasilitas lain yang ditawarkan,” terang Iman.

Penawaran itu bahkan mencakup lokasi pernikahan hingga bulan madu. “Misalnya tempat pelaksanaan pernikahan yang fantastis, kemudian ada paket liburan ke tempat-tempat yang ditawarkan para tersangka, ke Bali misalnya dengan paket honeymoon,” sambungnya.

Skema pembayaran yang diminta WO juga dinilai memperbesar kerugian. “Kerugian masing-masing korban cukup variatif karena mereka dimintakan membayar DP lebih dulu, sehingga kerugiannya cukup variatif,” ucapnya.

Baca Juga: Hasil Odisha Masters 2025: Indonesia Pastikan Satu Gelar, Berpeluang Borong Tiga Trofi di Final

Nominal kerugian disebut bervariasi, bergantung pada paket yang diambil. “Ada yang dari Rp40 juta, Rp60 juta, kemudian nanti ada penawaran lagi apabila para korban melunasi sebelum waktunya maka akan memperoleh keuntungan lain. Itu yang membuat para korban tertarik,” paparnya.

Halaman:

Tags

Terkini