peristiwa-daerah

Spekulasi Kematian Dirut BJB Menguat: Sumber Sebut Ada Insiden Golf Jelang Yusuf Saadudin Dilarikan ke Rumah Sakit

Kamis, 20 November 2025 | 15:31 WIB
Direktur Utama Bank BJB, Yusuf Saadudin. ( (Dok. BJB))

 

(KLIKANGGARAN) — Direktur Utama Bank BJB, Yusuf Saadudin, meninggal dunia pada Jumat dini hari, 14 November 2025, di Bandung. Namun hingga hampir satu minggu sejak kabar tersebut beredar, tidak ada keterangan resmi dari pihak manajemen mengenai penyebab wafatnya.

Minimnya klarifikasi ini membuat berbagai dugaan bermunculan di kalangan publik hingga para nasabah.

Seorang sumber yang mengetahui rangkaian kejadian tersebut membenarkan bahwa almarhum mengalami insiden ketika sedang bermain golf sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Australia Open 2025: Tiga Wakil Indonesia Melaju ke Perempat Final, Alwi Farhan Buka Kemenangan

Menurut penuturan sumber itu, kejadian bermula saat bola yang dipukul rekan bermain mengarah tidak semestinya dan mengenai bagian tubuh sensitif sang direktur utama hingga menyebabkan cedera berat.

“Iya, itu kecelakaan,” katanya.

Sumber tersebut menegaskan insiden terjadi mendadak. Bola rekan mainnya meleset dan mengenai beliau. “Itu kecelakaan di lapangan golf,” ujar sumber itu ketika dihubungi secara terpisah.

Sumber yang sama menambahkan bahwa Yusuf langsung dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan, namun dokter tidak berhasil menyelamatkan nyawanya. Ia tidak merinci lokasi lapangan golf maupun identitas rekan yang terlibat dalam permainan tersebut.

Baca Juga: Poncosari Melesat Jadi Lokasi Tercepat Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih

Informasi serupa sebenarnya telah beredar di lingkungan internal BJB sejak hari pertama kabar wafatnya pimpinan tertinggi perusahaan itu. Namun ketiadaan klarifikasi resmi membuat ruang spekulasi semakin meluas tanpa kontrol.

Diamnya BJB dan Sorotan Publik

Sikap pasif BJB membuat sejumlah pertanyaan bermunculan: mengapa rilis resmi belum diterbitkan? Apa penyebab belum adanya konferensi pers? Dan mengapa perusahaan publik memilih tidak memberikan penjelasan?

Baca Juga: BAM DPR Soroti Data Impor: Thrifting Hanya 0,5 Persen, Pedagang Minta Menkeu Purbaya Tak Terapkan Larangan Total

Halaman:

Tags

Terkini