peristiwa-daerah

Longsor Cilacap Hari ke-4: Korban ke-12 Ditemukan, 11 Warga Masih Tertimbun dan BMKG Ungkap Hujan Beruntun Pemicu Lereng Labil

Minggu, 16 November 2025 | 20:26 WIB
Menyoroti fakta terkini proses evakuasi korban bencana longsor di Majenang, Cilacap, pada Minggu, 16 November 2025. ( (Dok. Pemprov Jateng))

Perwakilan BMKG yang ikut serta dalam pesawat terus memantau arah angin untuk memastikan efektivitas penyemaian garam.

Budi menambahkan, “Kalau anginnya sesuai prediksi BMKG saya yakin hujan tidak akan turun. Kalau turun paling rintik. Tapi kalau anginnya di luar prediksi ya hujan tetap bisa turun.”

Baca Juga: WNA Punya KTP Indonesia, Kok Bisa? Ini Penjelasan Kadis Dukcapil Luwu Utara

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa koordinasi lintas instansi terus diperkuat.

“Sudah diminta untuk modifikasi cuaca dan sudah dilakukan oleh BNPB,” ungkapnya saat memberi arahan di Posko Lapangan Desa Cibeunying.

Cuaca Perpendek Durasi Pencarian

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengatakan bahwa pencarian hanya bisa berjalan hingga pukul 18.00 WIB setiap harinya.

Menurut Bergas, “Waktunya hanya bisa dimulai pukul 6 pagi sampai 6 sore. Ini karena cuaca yang jadi kendala di hari-hari ini.”

Baca Juga: Psikologi Siswa Belum Stabil Usai Ledakan SMAN 72: PJJ Diperpanjang, Orang Tua Diminta Setujui Hybrid dan Pelaku Tunggu Pemeriksaan

Hingga laporan terakhir, total 11 korban telah ditemukan.
Bergas menjelaskan, “Update temuan terbaru masih menunggu rilis resmi dari Basarnas.”

BMKG: Hujan Beruntun Buat Lereng Labil

Dari sisi meteorologi, BMKG mencatat rangkaian hujan dengan intensitas cukup tinggi di wilayah Cilacap beberapa hari sebelum longsor. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, memberikan penjelasan teknis mengenai kondisi tersebut.

“Rangkaian hujan membuat kondisi tanah semakin basah dan lereng menjadi lebih rentan terhadap pergerakan,” tuturnya.

Data Pos Hujan Majenang memperlihatkan curah hujan sebesar 98,4 mm dan 68 mm pada 10–11 November 2025. Bahkan setelah itu, wilayah sekitar masih diguyur hujan ringan sehingga tanah tidak sempat mengering.

Faktor atmosfer lain seperti pergerakan MJO dan pusaran angin di perairan barat Lampung hingga selatan Bali turut memperkuat pembentukan awan hujan.

Halaman:

Tags

Terkini