peristiwa-daerah

Akhir Kasus Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga Diduga Tampar Siswa: Dari Aksi Mogok Ratusan Murid hingga Saling Memaafkan

Kamis, 16 Oktober 2025 | 14:56 WIB
Tangkapan layar saat kepala sekolah Dini Fitria (kanan) dengan siswanya Indra Lutfiana Putra sepakat berdamai setelah melalui proses mediasi. ((Instagram/andrasoni12))

(KLIKANGGARAN) — Kasus dugaan penamparan siswa oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, akhirnya menemui titik damai. Insiden yang sempat viral dan memicu aksi mogok sekolah itu kini diselesaikan secara kekeluargaan setelah kedua pihak sepakat untuk saling memaafkan.

Peristiwa ini bermula ketika sang kepala sekolah, Dini Fitria, diduga menampar siswa bernama Indra Lutfiana Putra yang tertangkap merokok di lingkungan sekolah. Kasus tersebut kemudian menyita perhatian publik hingga membuat Pemerintah Provinsi Banten turun tangan.

Baca Juga: Mahfud MD Kritik Rencana Menkeu Purbaya Bubarkan Satgas BLBI, Peringatkan Potensi Kerugian Negara hingga Rp95 Triliun

Mediasi di Kantor Gubernur Banten

Gubernur Banten, Andra Soni, mempertemukan langsung kedua pihak di ruang kerjanya, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, pada Rabu, 15 Oktober 2025.

“Hari ini kami sudah mempertemukan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Ibu Dini Fitria dengan Indra Lutfiana Putra, yaitu siswa yang sebelumnya sempat ada selisih di antara keduanya,” tulis Andra di akun Instagram pribadinya, @andrasoni12.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur menyampaikan bahwa kedua pihak telah sepakat berdamai. Ia memastikan bahwa Dini segera kembali aktif menjabat sebagai kepala sekolah.

“Hasil pertemuan tadi, Alhamdulillah keduanya sepakat untuk saling memaafkan. Dengan demikian, Ibu Dini akan segera kembali aktif sebagai kepala sekolah, karena kegiatan belajar mengajar sudah berjalan normal,” ujarnya.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ungkap Evaluasi Setahun Prabowo-Gibran: Fiskal Terkendali, Pro-rakyat, dan Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Kronologi Awal Kejadian

Insiden bermula saat kegiatan Jumat Bersih pada 10 Oktober 2025. Ketika berkeliling mengawasi siswa, Dini mendapati salah satu muridnya sedang merokok di area belakang sekolah.

“Tujuan kegiatan itu untuk membentuk karakter anak peduli lingkungan. Tapi yang mengganggu mata saya adalah anak yang merokok,” kata Dini kepada wartawan pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Dini menuturkan, siswa tersebut sempat membantah, namun dirinya kembali melihat hal serupa sehingga merasa kecewa. Teguran keras pun terlontar hingga terjadi kontak fisik ringan.

Baca Juga: Mensos Gus Ipul Pastikan Bantuan bagi Warga Cikande Terdampak Radioaktif Cesium-137, Koordinasi dengan KLH dan Pemkab Serang

Halaman:

Tags

Terkini