“Kami pastikan personel di lapangan tidak dibekali senjata api. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap demokrasi dan kebebasan menyampaikan pendapat,” ujar Susatyo di lokasi aksi, Minggu, 12 Oktober 2025.
Lagu “Heal The World” Jadi Simbol Perdamaian
Lagu “Heal The World” menjadi simbol seruan kemanusiaan yang disuarakan peserta aksi. Di tengah panasnya cuaca, massa tetap bernyanyi bersama sambil menggenggam tangan dan mengibarkan bendera Palestina besar berukuran 6x4 meter di trotoar.
Lagu itu dipilih karena mengandung pesan universal tentang perdamaian dan kepedulian terhadap sesama manusia.
Baca Juga: TPK Banjarmasin Hibahkan 1.415 Ban Bekas Jadi Modal UMKM
Aksi Damai Tanpa Insiden
Aksi yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB berlangsung kondusif. Polisi mengatur arus lalu lintas di kawasan Monas dan Medan Merdeka Barat untuk menghindari kemacetan. Massa terlihat duduk, berorasi, dan menyanyikan lagu-lagu solidaritas tanpa ada gangguan berarti.
Hingga siang hari, ribuan peserta masih memenuhi kawasan Monas dan sekitar Kedubes AS. Dari atas panggung, orator bergantian menyerukan seruan kemerdekaan dan kemanusiaan.
“Free free Palestine, from the river to the sea, Palestine will be free,” teriak massa dengan lantang.
Solidaritas untuk Palestina Terus Menggema
Aksi ini menjadi bukti bahwa dukungan terhadap kemerdekaan Palestina masih mengakar kuat di hati masyarakat Indonesia. Peserta aksi datang dari berbagai kalangan dan usia, bersatu dalam semangat kemanusiaan lintas latar belakang.
“Selama rakyat Palestina belum merdeka, selama itu pula kita akan terus bersuara,” kata seorang orator di sela kerumunan.
Sorakan dan tepuk tangan mengiringi seruan tersebut, sementara bendera Palestina berkibar megah di depan Kedubes AS, menandai kuatnya solidaritas rakyat Indonesia bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.**