peristiwa-internasional

Trump Klaim Gencatan Senjata Akan Langsung Berlaku Begitu Hamas Setuju Proposal Penarikan Israel dari Gaza

Minggu, 5 Oktober 2025 | 05:19 WIB
20 point proposal Donald Trump untuk masa depan Gaza (Foto ilustrasi oleh Chat GPT.)

(KLIKANGGARAN) --Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa gencatan senjata di Gaza akan segera diberlakukan begitu Hamas mengonfirmasi kesepakatan atas rencana penarikan sebagian pasukan Israel dari wilayah tersebut.

Seperti dilaporkan SkyNews.com, Trump mengunggah pernyataan di platform Truth Social yang menyebutkan bahwa Israel telah menyetujui garis penarikan awal setelah melalui serangkaian negosiasi dengan mediator internasional.

“Setelah Hamas mengonfirmasi, gencatan senjata akan segera diberlakukan, pertukaran sandera dan tahanan akan dimulai, dan kita akan memasuki fase berikutnya menuju akhir dari bencana 3.000 tahun ini,” tulis Trump, seperti dikutip dari SkyNews.com.

Baca Juga: BNPB Ingatkan Keluarga Korban Al-Khoziny Tak Terobos Puing, Risiko Reruntuhan ‘Pancake’ Masih Mengintai

Trump juga menegaskan bahwa penarikan pasukan Israel merupakan poin ketiga dalam rencana perdamaian 20 poin yang ia ajukan sebelumnya. Dalam rencana itu disebutkan bahwa penarikan sebagian pasukan akan membuka jalan bagi pembebasan sandera dan penghentian operasi militer sementara hingga seluruh syarat penarikan terpenuhi.

Masih seperti dilaporkan SkyNews.com, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pidato televisi menyatakan keyakinannya bahwa semua sandera akan dibebaskan selama perayaan Feast of the Tabernacles yang berlangsung 6–13 Oktober.

Baca Juga: Ribuan Warga Nagan Raya Demo Damai: Minta Gubernur Aceh Kaji Ulang Penutupan Tambang Emas Rakyat yang Jadi Sumber Nafkah

Tanggapan Analis Timur Tengah

Namun, analis kebijakan Timur Tengah Laura Blumenfeld menilai pidato Netanyahu itu lebih sebagai upaya mempertahankan citra kepemimpinan di tengah negosiasi yang kini didominasi oleh pihak internasional.

“Trump dan negara-negara Timur Tengah kini mengambil kendali atas negosiasi dan pembebasan sandera. Netanyahu mencoba mengambil kredit atas sesuatu yang sebenarnya dipaksakan kepadanya,” ujar Blumenfeld, seperti dikutip dari SkyNews.com.

Sementara itu, Ahmed Fouad Alkhatib, peneliti senior di Atlantic Council, memperingatkan masih ada celah antara usulan Trump dan tanggapan Hamas.

Baca Juga: Praperadilan Nadiem Makarim: Dari Jerit Hati Sang Ibu, Harapan Bebas dari Hotman Paris, hingga Sorotan Kerugian Rp1,98 Triliun

“Ada kesenjangan antara proposal Trump, respons Hamas, dan bagaimana Trump menafsirkan respons itu. Saya khawatir kesalahpahaman ini bisa menggagalkan seluruh proses,” kata Alkhatib, seperti dikutip dari SkyNews.com.

Situasi ini menunjukkan bahwa meski rencana gencatan senjata tampak dekat, perbedaan interpretasi dan kepentingan politik masing-masing pihak masih menjadi penghalang utama menuju perdamaian di Gaza.**

Tags

Terkini