(KLIKANGGARAN) --Kasus meninggalnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru, terus menyita perhatian publik.
Peristiwa yang sempat menimbulkan tanda tanya itu dianggap janggal lantaran jasad korban ditemukan dengan kondisi kepala terlilit lakban, ditambah temuan rekaman CCTV yang memicu berbagai spekulasi.
Meski pada Juli 2025 polisi menyatakan tidak ada keterlibatan pihak lain, keluarga Arya Daru kini angkat bicara di hadapan publik.
“Indikator kematian pada ADP ini meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” tegas Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra pada 29 Juli 2025 lalu.
Kemunculan Perdana Istri Arya Daru
Sabtu, 27 September 2025, istri almarhum, Meta Ayu Puspitantri atau akrab disapa Pita, didampingi ibu, mertua, dan penasihat hukumnya, menggelar konferensi pers di Kotagede, Yogyakarta.
Ini menjadi kemunculan perdananya di depan publik setelah melewati masa duka mendalam.
“Kenapa baru sekarang istri almarhum tampil bersama ibunda dan ayahanda? Karena secara psikologis seseorang yang mengalami kedukaan tentu sangat traumatis,” jelas penasihat hukum keluarga, Nicholay Aprilindo.
“Ditinggal seorang suami dan dua anak yang masih kecil-kecil, dengan keadaan tiba-tiba tanpa disangka,” imbuhnya.
Pesan untuk Presiden, Kapolri, dan Menlu
Dalam pernyataannya, Pita langsung meminta perhatian Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Menlu Sugiono.
Ia mendesak agar kasus kematian Arya Daru benar-benar diusut secara terbuka.