(KLIKANGGARAN) – Presiden RI Prabowo Subianto menutup rangkaian kunjungan kenegaraan selama sepekan penuh yang mencakup Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda.
Agenda terakhir di Belanda dituntaskan pada Jumat, 26 September 2025, sebelum Kepala Negara bertolak kembali ke Indonesia.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan, lawatan sejak 19 September 2025 itu berfokus pada kerja sama lintas sektor mulai dari ekonomi, politik, hingga kebudayaan.
“Rangkaian kunjungan dimulai dari Jepang, lalu ke Amerika Serikat, kemudian Kanada, dan terakhir Belanda. Semua berjalan dengan baik dan menghasilkan capaian penting bagi Indonesia,” kata Teddy dalam keterangannya, Sabtu, 27 September 2025.
Jepang: Komitmen Rp380 Triliun
Di Jepang, Prabowo hadir pada Expo Osaka 2025 sekaligus mengunjungi Paviliun Indonesia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy melaporkan, partisipasi Indonesia di ajang itu berhasil mengamankan komitmen investasi 23,8 miliar dolar AS atau setara Rp380 triliun.
Amerika Serikat: Pidato Perdana di PBB
Selanjutnya di New York, Prabowo menyampaikan pidato perdana sebagai Presiden RI dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB.
Indonesia mendapat giliran ketiga, setelah Brasil dan Amerika Serikat. Sambutan positif datang dari para pemimpin dunia atas gaya bicara Prabowo.
“Berani, tegas, konkret. Presiden AS hadir, PM Kanada, Raja Belanda, bahkan Presiden Macron menelpon langsung untuk menyampaikan apresiasi,” ungkap Teddy.
Artikel Terkait
Drama Mikrofon Mati di Sidang PBB, Pesan Pro Palestina Erdogan, Prabowo, dan Carney Tetap Bergema Meski Gangguan Muncul
Pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB: Seruan Palestina Merdeka, Ketahanan Pangan hingga Komitmen Perdamaian Dunia
Prabowo di PBB: Perdamaian Palestina–Israel Baru Terwujud Jika Semua Pihak Saling Menghormati dan Keamanan Dijamin
Prabowo dan PM Kanada Mark Carney Bahas Penguatan Kerja Sama Strategis, dari Ekonomi hingga Perdamaian Dunia
Inilah Hasil Pertemuan Prabowo dan PM Kanada: Sepakati CEPA hingga MoU Pertahanan, Untungkan Tenaga Kerja Kedua Negara