KLIKANGGARAN -- "Cadangan gas alam Indonesia masih cukup besar, bisa untuk 19-20 tahun lagi, sementara kita masih mengimpor LPG," kata Achmad Muchtasyar, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Pertamina Gas Negara (PGN), dalam acara Seminar Nasional bertemakan, "Jaringan Gas sebagai Transisi Energi" yang diselenggarakan Program Pascasarjana Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), di Jakarta, Sabtu, 11 Maret 2023.
Tampil sebagai pembicara tunggal, Achmad Mutasyar juga menyampaikan bahwa rentang tahun 2014--2021, jaringan gas yang tersambung baru sebanyak 600.000 sambungan, sementara Pemerintah menugasi PGN agar dapat menyediakan sambungan gas sebanyak 1 juta per tahun.Tentu saja, kata Achmad Muchtasyar, untuk tugas itu PGN harus membangun infrastruktur dengan tantangan yang sangat besar.
Pada kesempatan itu, Achmad Muchtasyar juga menjelaskan bahwa gas alam memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan gas LPG. Pertama, gas alam itu murah sebab tersedia di wilayah Indonesia sehingga tidak perlu impor, tinggal membangun infratruktur jaringannya.
Kedua, nantinya gas alam akan disalurkan ke rumah-rumah tangga dengan menggunakan jaringan pipa sehingga gas alam akan terus menerus mengalir ke rumah-rumah. Namun, masyarakat tidak usah khawatir akan keamanannya sebab jaringan pipa gas memiliki standar keamanan yang sangat tinggi. Selain dari karakter gas alam yang ringan dan cepat menguap.
Ketiga, gas alam termasuk zat yang ramah lingkungan sebab kandungan karbonnya sangat rendah. Hal ini sekaligus mengantisipasi isu lingkungan yang menjadi perhatian berbagai negara dan lembaga internasional.
Achmad Muchtasyar juga menyampaikan info menarik terkait karakteristik gas LPG yang jarang diketahui masyarakat. Kata Achmad Muchtasyar, sebab merupakan C3 atau C4, maka gas LPG bobotnya cukup berat sehingga di tabung akan turun atau berada di bawah. Maka, sebetulnya, ketika gas di rumah habis sebetulnya tidak benar-benar habis, tetapi gas itu tak bisa mengalir lagi ke atas, dan tersisa di bawah tabung.
Akan tetapi, meskipun pengadaan jaringan gas merupakan penugasan dari Pemerintah Pusat sebagai salah satu bentuk ketahanan energi, sayangnya PGN mengalami kesulitan mendapatkan izin dari pemerintah daerah saat membangun jaringan gas di beberapa daerah.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Prof. Dr. Paiman Raharjo, menyampaikan bahwa seminar nasional tersebut merupakan salah satu materi keilmuan strategic management sehingga dapat menambah wawasan mahasiswa tentang kebijakan-kebijakan Pemerintah.
Acara seminar nasional yang diadakan oleh Program Pascasarjana Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) itu dihadiri sebanyak kurang lebih 800 peserta dengan rincian 300 hadir secara luring dan 500 hadir secara daring.***
--AKHIR ARTIKEL--
Artikel Terkait
Buruan Ikut, ICAN Education Selenggarakan Pameran Pendidikan Terbesar
Presiden Guru Sejarah Dianugerahkan Songkok Guru Appaka Sulapa yang Diproduksi Turun-Temurun
Sambut Abad Ke-2 NU, Alumni PMII UI Bimbing Santri Agar Lulus Masuk PTN
Bimbel Nurul Fikri Ramaikan Indonesia International Education Training Tahun 2023
Santri Didorong Lulus SNBT dan Ujian Mandiri PTN, Baznas Berikan Beasiswa
IKADIM: Visi Indonesia 2045 Adalah Pengembangan Kompetensi SDM Indonesia dengan Mempertimbangan ICT
Kunjungi Korban Penganiayaan Anak Pegawai Pajak, Forum Sahabat Ansor: David Segera Sembuh dan Hukum Ditegakkan