“Kita sudah ada laporannya dokternya aman, jumlah perawat aman, kita nggak ada masalah di sana untuk jumlah tenaga medis nggak usah kirim dari Jawa, mereka masih cukup,” lanjutnya.
Penyakit Pascabanjir
Peringatan mengenai ancaman kesehatan pascabanjir pun terus disosialisasikan. Masyarakat diharap waspada terhadap potensi kemunculan penyakit seperti leptospirosis dan diare.
“Kami datang akan mengatur strategi supaya pemerintah daerah akan disupport oleh pemerintah pusat, baik obat-obatan apa yang perlu akan kami drop ke sana,” paparnya.
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi, Kemenkes telah melaporkan pengiriman bantuan logistik dan obat-obatan ke daerah bencana.
Baca Juga: Inilah Sosok Natasha Clara, Konten Kreator 'Lapor Pak' Meninggal Dunia karena Sakit
“Kami juga sudah mengirim logistik kesehatan, obat, dan bahan medis habis pakai. Kami juga mengirim pengganti makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil,” ujar perwakilan Kemenkes pada Kamis, 27 November 2025.
Tenaga medis cadangan yang terdiri dari dokter, perawat, serta ahli kesehatan lingkungan dan epidemiologi juga telah dikerahkan untuk memperkuat penanganan di lapangan. Seluruh fasilitas kesehatan, mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit, telah disiagakan untuk memberikan pelayanan optimal kepada warga yang membutuhkan.**
Artikel Terkait
Bencana Tapteng Memburuk: 4 Warga Tewas, Akses Terputus Total dan Cuaca Ekstrem Lumpuhkan Penyelamatan di Sumatera Utara
Perkembangan Terbaru Bencana Sumut: Ribuan Rumah Terendam, 1 Hilang, dan Jembatan Penghubung Putus!
Fenomena Cuaca ‘Tak Umum’ Picu Banjir-Longsor di Sumatera: 4 Jembatan Putus, Alat Berat KemenPU Belum Tembus Semua Lokasi
Banjir Sumatera Meluas, Pemerintah Kirim Ribuan Ton Bantuan: Mentan Amran Pastikan Stok Pangan Tetap Super Aman
Korban Bencana Sumatera Terus Bertambah, BNPB Catat 303 Jiwa Tewas Saat Akses ke Lokasi Masih Banyak yang Terputus
Banjir Parah Lumpuhkan Medan, Status Tanggap Darurat Ditetapkan hingga 11 Desember dan Warga Diimbau Tak Panik soal BBM