“Jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” tulis risahan Rapat Syuriyah PBNU tersebut.
Rapat lebih lanjut menegaskan bahwa langkah ini memenuhi ketentuan pemecatan tidak hormat.
“Kedua, pelaksanaan AKN NU dengan narasumber yang terkait dengan jaringan Zionisme Internasional di tengah praktik genosida dan kecaman dunia internasional terhadap Israel,” demikian tertulis dalam risalah Rapat Harian Syuriah PBNU, pada Minggu, 23 November 2025.
“Telah memenuhi ketentuan Pasal 8 huruf a Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 13 Tahun 2025 tentang Pemberhentian Fungsionaris, Pergantian Antar Waktu dan Pelimpahan Fungsi Jabatan,” sambungnya.
Reaksi Gus Yahya
Menanggapi keputusan ini, Gus Yahya menyayangkan tidak adanya kesempatan baginya untuk memberikan klarifikasi. Sang mantan Ketua Umum menilai proses yang berjalan terkesan sepihak.
"Harus dibuktikan bahwa tindakan-tindakan itu memang sungguh dilakukan oleh yang bersangkutan," kata Gus Yahya dalam pernyataan resminya di Jakarta, pada Minggu, 23 November 2025.
"Maka suatu proses pembuktian yang benar dan objektif juga harus dilakukan. Itu berarti, yang bersangkutan harus diberi hak untuk memberikan klarifikasi secara terbuka,” sambungnya.
Sekjen PBNU
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, memandang peristiwa ini sebagai dinamika internal organisasi yang wajar. Politikus senior itu menegaskan bahwa masalah telah ditangani sesuai mekanisme yang berlaku.
“Ini dinamika organisasi yang sedang berjalan,” ujar Gus Ipul kepada awak media di Jakarta, pada Senin, 24 November 2025.
"Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman," tandasnya.**
Artikel Terkait
PC NU Kota Subulussalam Rekomendasi Kadernya Ikuti Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama
Resmi Dilantik, Fatayat NU Luwu Utara 2025 - 2030 Diharap Intens Bangun Kerja Sama dengan Pemda
Gus Yahya Serukan Ketenteraman, PBNU dan 16 Ormas Islam Nyatakan Dukung Pemerintahan Presiden Prabowo
Kontroversi Memanas di PBNU: Gus Yahya Tegaskan Rapat Harian Syuriyah Tak Sah, Risalah Pemakzulan Tetap Jadi Sorotan