KLIKANGGARAN --- Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Luwu Utara masa khidmat 2025 – 2030 resmi dilantik oleh Ketua Umum PW Fatayat NU Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (23/8/2025), di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara.
Pelantikan dihadiri sejumlah pejabat, tokoh agama, dan organisasi lainnya, di antaranya Asisten I Akram Risa, Ketua TP-PKK Ny. Misnawati Andi Rahim, Ketua NU Lutra H.M. Alwi, Ketua Baznas Baso Rahmat, Rais Syuriyah PC NU Lutra, pimpinan organisasi, dan organisasi otonom NU.
Bupati Luwu Utara, melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Akram Risa, dalam sambutannya mengajak Fatayat NU untuk senantiasa membangun kerja sama, sinergi, dan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara.
“Yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi, yang pertama adalah loyalitas, kedua loyalitas, dan ketiga loyalitas. Artinya, bangun kerja sama, sinergi, dan kolaborasi bersama pemerintah menuju masyarakat madani yang berlandaskan keislaman,” kata Akram.
Ia berharap pengurus PC Fatayat NU Luwu Utara dalam menjalankan roda organisasi senantiasa membangun kebersamaan, kekompakan, saling menguatkan, serta saling memahami satu sama lain, dalam rangka menciptakan organisasi yang lebih solid.
“Kalau kita bersatu padu, saling bekerja sama, serta mengerjakan pekerjaan kita masing-masing sesuai dengan profesi kita, maka insya Allah, Luwu Utara akan jauh lebih baik untuk mewujudkan masyarakat yang madani di Kabupaten Luwu Utara,” imbuhnya.
“Silakan bersinergi dengan pemerintah daerah, karena orang yang sukses di abad ini adalah orang yang mampu membangun sinergi dan komunikasi yang baik. Jadi, bangun komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah, dalam hal ini dengan Bupati,” tandasnya.
Sementara Ketua PW Fatayat NU Sulsel, Nurul Ulfah Muthaalib, dalam sambutannya mengatakan, pelantikan Fatayat NU Lutra merupakan sebuah momen sakral yang tak hanya disaksikan oleh pengurus yang masih hidup, tetapi juga disaksikan oleh para pendiri NU yang telah wafat.
“Fatayat NU adalah organisasi yang sangat mulia. Didirikan para ulama pendiri bangsa. Olehnya itu, pelantikan ini jangan sekadar seremonial belaka, tetapi mari kita jadikan ini sebagai awal yang indah untuk memulai niat kita membangun organisasi yang lebih baik,” harapnya.
Ia mengatakan, seperti apa wajah Fatayat NU Lutra ke depan sangat bergantung pada komitmen dan kemampuan pengurusnya. “Fatayat NU Lutra sangat bergantung pada kemampuan pengurus yang baru dilantik untuk memiliki komitmen kuat untuk bergerak,” jelasnya.
“Jadi, yang namanya pengurus itu ada orang yang mau mengurus. Jangan sampai pengurus hanya di atas kertas saja. Itu tidak kita harapkan. Karena menjadi pengurus, sahabat-sahabat harus siap mendedikasikan diri, waktu, dan tenaganya untuk mengurus organisasi,” sambungnya.
Lanjut ia menjelaskan, Fatayat NU merupakan sebuah organisasi perempuan muda yang menjadi wadah semai tumbuhnya para kader Fatayat NU. “Fatayat NU adalah organisasi yang terdiri dari perempuan produktif yang akan mencetak kader militan NU di masa mendatang,” jelasnya.