Ia memastikan seluruh pasien yang kini masih dirawat berada dalam kondisi stabil dan terus mendapatkan perawatan intensif.
“Kondisi korban saat ini dalam perawatan kami, stabil,” tuturnya.
Kronologi Ledakan: Sesaat Setelah Khutbah Jumat
Ledakan terjadi sesaat setelah khutbah Jumat berakhir, sebelum iqamah dikumandangkan.
Sejumlah saksi mata menyebut sempat melihat benda mencurigakan di area masjid sesaat sebelum suara dentuman keras terdengar.
Salah satu siswa kelas XI, Sela, mengaku melihat tiga bom rakitan di lokasi kejadian, dua di antaranya meledak.
“Saya menduga siswa ini ingin balas dendam dan bunuh diri. Tadi saya lihat ada tiga jenis bom dan hanya dua yang meledak,” kata Sela kepada wartawan di Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Menurut Sela, suasana sekolah saat pagi hari berjalan normal. Para siswa masih sempat mengikuti kegiatan Adiwiyata sebelum Salat Jumat dimulai.
“Kami tadi ikut kegiatan Adiwiyata di pagi hari,” tambahnya.
Baca Juga: Menakjubkan! Kapurung Jadi Makanan Idola pada Kegiatan Peran Saka Tingkat Nasional di Gorontalo
Polisi Dalami Dugaan Perundungan sebagai Motif
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan pihaknya mendalami dugaan pelaku merupakan korban perundungan (bullying) di sekolah.
“Untuk saat ini salah satu dari yang melakukan operasi terduga pelaku, dan untuk motif memang saat ini sedang kita dalami berbagai macam informasi,” ujar Sigit di Istana Kepresidenan, Jumat (7/11/2025).
Ia menegaskan, penyelidikan difokuskan pada pengumpulan bukti dan informasi untuk mengungkap motif sebenarnya di balik aksi tersebut.
“Tentunya akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat pada saat diinformasikan,” sambungnya.
Sigit juga mengonfirmasi bahwa polisi telah mengantongi identitas pelaku dan sedang menyelidiki lingkungan sekitar, termasuk tempat tinggalnya.
“Untuk terduga pelaku saat ini sudah kita dapatkan, anggota sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku,” jelasnya.
“Kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami,” tandasnya.
Tragedi yang Buka Luka Psikologis
Insiden ini menimbulkan trauma mendalam bagi siswa dan tenaga pendidik di SMAN 72 Jakarta.
Pihak sekolah bersama psikolog anak dan KPAI berencana memberikan pendampingan psikologis setelah kondisi medis para korban dinyatakan stabil.
Artikel Terkait
Ledakan Guncang Masjid SMAN 72 Kelapa Gading Saat Salat Jumat, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Tewas
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Disorot Isu Terorisme, Wamenko Polkam Lodewijk: Jangan Jumping Conclusion, Itu Senjata Mainan
Pramono Anung Janji Seluruh Biaya Pengobatan Korban Ledakan SMAN 72 Ditanggung Pemprov DKI: Pemerintah Harus Hadir di Saat Rakyat Berduka
Kapolri Sebut Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Adalah Pelajar, Presiden Prabowo Sudah Dapat Laporan Resmi Insiden Ini
Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diduga Siswa 17 Tahun, DPR Soroti Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Anak Sekolah