Skandal SPPG Bekasi Bikin Geger: Kepala Pelayanan Dituding Arogan dan Cabul, Korban Ungkap Pelecehan Berkedok Permintaan Maaf

photo author
- Kamis, 23 Oktober 2025 | 16:07 WIB
Menyoroti pernyataan korban kasus pelecehan Kepala SPPG di Bekasi, Jawa Barat.  ((Instagram.com/@fakta.indo))
Menyoroti pernyataan korban kasus pelecehan Kepala SPPG di Bekasi, Jawa Barat. ((Instagram.com/@fakta.indo))

 

(KLIKANGGARAN) – Publik tengah dihebohkan dengan dugaan pelecehan dan kekerasan di lingkungan kerja Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jatiasih, Bekasi Selatan, Jawa Barat.

Video kesaksian seorang pegawai yang mengaku menjadi korban perlakuan arogan dan tak pantas dari atasannya ramai beredar di media sosial. Potongan rekaman itu pertama kali diunggah akun Instagram @fakta.indo pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, membenarkan pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan kekerasan dan pelecehan tersebut.

“Laporan sudah kita terima,” ujar Braiel kepada awak media di Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 23 Oktober 2025.

Baca Juga: Whoosh: Transparansi Tak Cukup Retorika, Saatnya Audit Forensik dan Reformasi Pengadaan Proyek Nasional

Ia menambahkan, polisi akan segera memanggil para pihak untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Korban mengaku dianiaya. Pelapor belum datang untuk kita minta keterangan. Segera kita jadwalkan untuk minta keterangan para pihak,” jelasnya.

Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/2652/X/2025/SPKT.Sat Reskrim/Restro Bks Kota/Polda Metro Jaya. Polisi memastikan penanganan kasus berjalan sesuai prosedur hukum.

Kasus ini mencuat setelah kesaksian korban berinisial RD tersebar luas di dunia maya. Ia menuturkan telah lama menjadi sasaran kemarahan dan pelecehan oleh kepala SPPG berinisial K.

Baca Juga: Viral Temuan Air Baku Aqua Tak Sesuai Iklannya, Dedi Mulyadi Soroti Sumur Bor dan Isu Lama Cemaran BPA

Dari Bentakan Hingga Kekerasan Fisik

RD, yang bekerja sebagai staf akuntansi, mengungkap kejadian bermula dari pertengkaran kecil saat ia meminta dokumen kerja.

“Saya dimarahin dia itu hari Senin itu. Saya tanya dokumen itu dimaki-maki sama dia. Padahal saya tidak salah,” tutur korban kepada awak media di Bekasi, Kamis, 23 Oktober 2025.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X