Tragedi Rainbow Slide Ketapang: Keceriaan Pasar Malam Berubah Panik, Polisi dan Publik Soroti Keamanan Wahana

Konstruksi yang terbuat dari bahan ringan tak mampu menahan terpaan angin hingga roboh. Polisi menyebut angin berlangsung singkat namun cukup kuat untuk menghancurkan wahana yang baru lima bulan beroperasi itu.

Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa ini menegaskan pentingnya audit teknis sebelum izin operasional diberikan.

Baca Juga: Bertemu Importir Kopi asal Mesir, Bupati Luwu Utara Jajaki Ekspor Kopi ke Negeri Piramida

2. Wahana Anak Ambruk di Banyuwangi Saat Libur Natal

Insiden lain terjadi di Banyuwangi Night Amazing, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, pada 25 Desember 2023. Salah satu wahana anak tiba-tiba runtuh di tengah keramaian pengunjung.

Tiga orang terluka — dua pengunjung dan satu operator. Kanit Reskrim Polsek Genteng, Ipda Agus Purnomo, menegaskan penutupan lokasi untuk penyelidikan.

“Kami mengimbau agar pengelola lebih berhati-hati dan selalu mengecek wahana bermain sebelum menerima pengunjung,” ujarnya, Desember 2023 lalu.

Namun imbauan tersebut sering kali tak diikuti inspeksi berkala yang konsisten.

Baca Juga: Kemah JOTA dan JOTI Kwarcab Luwu Utara Resmi Dibuka, Diharap Jadi Wadah Generasi Pramuka Berkualitas

3. Ontang-Anting di Semarang Ambruk, Anak Luka

Pada 3 Juni 2022, wahana ontang-anting ambruk saat beroperasi di Lapangan Jolotundo, Semarang.

Sejumlah anak sekolah dasar menjadi korban, salah satunya berusia 10 tahun mengalami luka di kaki. Polisi menyimpulkan struktur wahana tidak memenuhi standar keamanan.

Sayangnya, sanksi yang dijatuhkan kepada pengelola hanya bersifat administratif tanpa perbaikan sistemik, membuat tragedi serupa terus berulang.

Pelajaran dari Rangkaian Tragedi Wahana Rakyat

Baca Juga: Ultimatum Prabowo ke Menteri Kabinet: Tiga Kali Peringatan, Siap-siap Kena Reshuffle