Tragedi Rainbow Slide Ketapang: Keceriaan Pasar Malam Berubah Panik, Polisi dan Publik Soroti Keamanan Wahana

(KLIKANGGARAN) — Keceriaan pasar malam di Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mendadak berubah jadi kepanikan.

Wahana perosotan pelangi atau Rainbow Slide ambruk saat dipadati pengunjung pada Sabtu malam, 18 Oktober 2025. Dalam sekejap, suasana tawa berubah menjadi jeritan panik warga yang berlarian menyelamatkan diri.

Rekaman yang viral di media sosial memperlihatkan rangka logam di bagian tengah wahana melengkung sebelum akhirnya patah dan menarik seluruh struktur hingga roboh.

Lampu warna-warni yang semula menghiasi malam berubah jadi sorotan cahaya darurat ketika petugas mengevakuasi korban.

Baca Juga: Warga Desa Lintasan Desak Inspektorat Nagan Raya Audit Dana CSR PT. BEL

Polres Ketapang memastikan sejumlah warga mengalami luka-luka dan segera dibawa ke Puskesmas Air Upas untuk mendapat perawatan.

Kapolres Ketapang, AKBP Muhammad Harris, menegaskan pihaknya telah mengamankan lokasi dan memeriksa sejumlah pihak terkait.

“Kami telah memanggil penanggung jawab wahana dan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan,” kata Harris dalam keterangan resminya di Ketapang, Kalbar, Minggu, 19 Oktober 2025.

Harris menambahkan, seluruh wahana di kawasan pasar malam ditutup sementara waktu sampai proses penyelidikan selesai dilakukan.

Baca Juga: Kasus Timothy Anugerah Menggema: Dari Laporan Polisi hingga Sanksi RSUP Prof Ngoerah bagi Pembuli

Peristiwa ini kembali mengingatkan publik pada pentingnya sistem keamanan wahana permainan di Indonesia. Dalam banyak kasus, lemahnya pengawasan dan standar keselamatan membuat pengelola sering mengabaikan aspek teknis demi keuntungan.

Rangkaian Insiden Serupa di Berbagai Daerah

Kejadian di Ketapang bukan yang pertama. Dalam tiga tahun terakhir, sejumlah insiden serupa terus berulang di berbagai daerah, menandakan lemahnya sistem pengawasan.

1. Wahana di Tulungagung Porak-Poranda Diterpa Angin

Awal 2024, wahana Asia Eropa Park di Tulungagung, Jawa Timur, hancur diterpa angin kencang pada 3 Januari 2024.