Sambutan Prabowo di HUT ke-80 TNI: Kepemimpinan Harus Berdasar Keteladanan dan Prestasi

photo author
- Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:59 WIB
Presiden Prabowo dalam sambutannya di HUT TNI ke-80 menegaskan kepemimpinan di TNI harus berbasis keteladanan dan prestasi, bukan senioritas, demi profesionalisme prajurit. (BPMI Setpres)
Presiden Prabowo dalam sambutannya di HUT TNI ke-80 menegaskan kepemimpinan di TNI harus berbasis keteladanan dan prestasi, bukan senioritas, demi profesionalisme prajurit. (BPMI Setpres)


(KLIKANGGARAN) — Dalam sambutan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kawasan Monumen Nasional (Monas), Minggu (5/10), Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pembaruan dalam sistem kepemimpinan di tubuh TNI.

Menurutnya, promosi dan jabatan strategis tidak lagi boleh didasarkan pada senioritas semata, melainkan pada keteladanan, prestasi, dan pengabdian terhadap bangsa.

“Saya memberi izin kepada panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu selalu memperhitungkan senioritas. Yang penting prestasi, pengabdian, cinta Tanah Air,” kata Prabowo dalam amanat resminya.

Baca Juga: Menhan Sjafrie Ungkap Pesan Persatuan dari Prabowo usai Pertemuan Dua Jam dengan Jokowi di Kertanegara

Presiden menekankan, saat ini TNI memerlukan sosok pemimpin terbaik yang mampu menjadi panutan di setiap tingkatan komando, mulai dari satuan bawah hingga tertinggi.

“Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus kepemimpinan Ing Ngarso Sung Tulodo, harus memberi contoh di depan. Tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tidak profesional, yang tidak mengerti tugasnya,” tegas Prabowo.

Ia juga menginstruksikan Panglima TNI dan para kepala staf untuk terus menilai kualitas pemimpin di seluruh satuan agar prajurit mendapatkan figur yang pantas diteladani.

Baca Juga: 5 Fakta Crash Brutal Marc Marquez di MotoGP Mandalika 2025: dari Kutukan Mandalika hingga Dugaan Cedera Bahu Kanan

“Panglima TNI dan kepala staf terus menerus saya perintahkan menilai pemimpin-pemimpin yang ada di TNI. Prajurit kita berhak dan menuntut kepemimpinan yang terbaik, kepemimpinan yang terbaik,” ujarnya menegaskan.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengingatkan bahwa tanggung jawab TNI tidak hanya soal pertahanan, tetapi juga menjaga kekayaan alam Indonesia dari ancaman dan eksploitasi pihak asing.

“Saudara-saudara, tidak perlu lagi kita tutup-tutupi bahwa kekayaan alam kita sangat besar. Ratusan tahun di nusantara ini selalu diganggu, diinvasi oleh kekuatan-kekuatan asing. Mereka datang untuk mengambil kekayaan kita, dan sampai hari ini masih banyak yang dicuri, diselundupkan, diambil oleh kekuatan yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Baca Juga: Tragedi Al Khoziny Hari ke-7: 37 Korban Tewas, Mobil Mercy Ditemukan di Reruntuhan, Mimbar Musala Masih Berdiri

Prabowo menegaskan bahwa sumber daya alam Indonesia harus dijaga, dikelola, dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat serta kemajuan bangsa.

“Kekayaan kita harus kita selamatkan, harus kita hemat, harus kita kelola untuk menghilangkan kemiskinan dari bangsa Indonesia. Kekayaan tersebut sangat penting agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, negara yang modern, negara yang adil dan makmur sesuai cita-cita kebangsaan,” tutupnya.

Pernyataan tegas Presiden Prabowo di HUT ke-80 TNI ini memperkuat arah kebijakan pertahanan yang menekankan integritas, meritokrasi, dan nasionalisme sebagai fondasi utama dalam membangun kekuatan militer profesional dan berkarakter.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X