Ia mengkritik pemerintah karena lambat menyalurkan beras SPHP kepada masyarakat, padahal kebutuhan terus meningkat.
“Saya nggak tahu mau disimpan sampai kapan di sini, kenapa nggak disalur-salurkan. Saya rasa kalau SPHP dapatnya kayak begini ya saya rasa nggak layak, orang harus beli dengan beras seperti ini,” tambahnya.
“Dari bulan Februari saya sudah minta ini dikeluarkan, kita mewakili rakyat kesel juga kayak begini,” tuturnya.
Stok Nasional Masih Aman
Bulog sendiri mengelola cadangan sekitar 3,9 juta ton beras. Dari jumlah itu, 2,95 juta ton bersumber dari petani lokal, sementara sisanya berasal dari impor sesuai penugasan pemerintah pada akhir 2024.
Reprocessing dilakukan hanya pada sekitar 0,1 persen dari total beras yang dikelola Bulog. Dengan cara ini, diharapkan beras SPHP yang tersalurkan ke masyarakat tetap terjaga kelayakannya.**
Artikel Terkait
Mentan Andi Amran Pastikan Indonesia Tak Akan Impor Beras hingga Akhir 2025, Stok Nasional Capai Hampir 4 Juta Ton
Bulog Genjot Penyaluran Beras SPHP, Gandeng Ritel Modern, Pasar Rakyat, BUMN hingga Aparat untuk Stabilkan Harga
Inilah Janji Mentan Amran: Indonesia Diklaim Bisa Capai Swasembada Beras dalam Tiga Bulan Berkat Transformasi Pertanian Modern
Berantas Kecurangan di Pasar Beras, Mentan Amran Tegaskan Tak Ada Kompromi Bagi Pihak yang Rugikan Petani Indonesia
Skandal Bansos Beras Rp200 Miliar: KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos Edi Suharto Tersangka, Kasus Seret Korporasi hingga Eks Dirjen