Ratusan Siswa Kehilangan Asupan
Tidak beroperasinya dapur juga berdampak ke sekolah dasar penerima manfaat. Kepala UPT SPF SD Negeri Tamamaung 1, Basora, mengatakan sebanyak 383 siswanya kini tak lagi mendapat distribusi makanan.
"Kalau datang kita terima, tidak datang mau bagaimana lagi. Kami berharap ke depan kebijakan ini lebih terarah," kata Basora.
Ia menambahkan, pada Agustus lalu distribusi makanan sempat berhenti selama dua pekan. Saat itu, pihak sekolah meminta siswa membawa bekal dari rumah.
Dihentikan Sementara
Kepala UPT SPF SD Negeri Karuwisi 2, Fatmasanra, menjelaskan pihaknya menerima surat resmi dari BGN terkait penghentian sementara dapur.
"Ini menjadi pertanyaan. Mengapa ada arahan pemberhentian sementara, padahal program MBG merupakan ketentuan dari pemerintah pusat," ujar Fatmasanra.
Hingga kini, sekolah-sekolah masih menunggu kejelasan kapan distribusi makanan bergizi dapat kembali berjalan.**
Artikel Terkait
Inilah Respon BGN Setelah Menu MBG Banyak Mendapat Sorotan, Larang Produk Pabrik dan Gandeng UMKM Lokal untuk Pemenuhan Gizi Anak
Kemenkes Ikut Awasi Program MBG Usai Kasus Keracunan, Wajibkan SPPG Punya SLHS hingga Puskesmas dan UKS Turun Tangan
Prabowo di Munas PKS: Sentil Koruptor Lihai, Tegaskan Perang Melawan Perampokan Sistemik hingga Klaim Selamatkan Rp300 T untuk MBG
Tragedi Keracunan Massal Siswa KBB: Fakta Bakteri Pembusuk, Usulan Dapur Sekolah, hingga Langkah Evaluasi Program MBG
Ketua Banggar DPR Usulkan Kantin Sekolah Jadi Dapur MBG, Soroti Beban Berat SPPG hingga Kasus Keracunan Massal Siswa
Kasus Keracunan Massal di KBB: 56 Dapur MBG Ditutup, DPR Usulkan Kantin Sekolah Jadi Sentra Memasak