Uya bahkan menghubungi anak-anaknya, Cinta dan Nino, untuk memperlihatkan kondisi kamar mereka yang kosong. Reaksi keduanya menambah pilu suasana, apalagi sebagian besar barang yang hilang merupakan hasil jerih payah mereka sendiri.
Jerih Payah Anak-anak yang Ikut Hilang
Uya menekankan bahwa Cinta dan Nino sudah mandiri sejak SMP. “Cinta dari SMP kelas 3, Nino dari kelas 2 SMP tidak dapat uang jajan sepeserpun dari saya, karena mereka dapat penghasilan sendiri dan cukup besar dari Youtube dan syuting TV,” jelasnya.
Ia menegaskan, barang-barang yang dijarah adalah buah dari kerja keras anak-anaknya. “Jadi, yang kalian ambil hak-hak anak saya dari kerja keras mereka,” tegas Uya.
Luka yang Sulit Pulih
Lebih dari sebulan pasca-penjarahan, rumah Uya Kuya tetap menjadi saksi bisu amarah massa yang lepas kendali. Bagi Uya, kerugian finansial hanyalah satu sisi. Yang paling berat adalah luka psikologis yang ditinggalkan.
Uya dan Astrid berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran agar aksi demonstrasi tidak lagi berubah menjadi perusakan dan penjarahan yang merugikan masyarakat.**
Artikel Terkait
Uya Kuya Beberkan Kronologi Dirinya Disemprot Korban Kebakaran LA yang Baru Datang Saat Rekam
Pantas Disemprot, Uya Kuya Ternyata Disangka ini Oleh Pemilik Rumah Korban Kebakaran
Usai Viral karena Ngonten di Lokasi Kebakaran, Ini Permintaan Maaf Uya Kuya
Uya Kuya akan Diperiksa MKD DPR Buntut Viralnya Sang Anggota Dewan Ini Merekam Rumah Korban Kebakaran Los Angeles