Status Darurat Banjir Bali Berlaku hingga 17 September, Prabowo Tinjau Langsung Korban Usai Lawatan Singkat ke Qatar dan Uni Emirat Arab

photo author
- Minggu, 14 September 2025 | 14:31 WIB
Presiden Prabowo mengunjungi korban banjir Bali pada Sabtu, 13 September 2025.  ((Instagram/sekretariat.kabinet))
Presiden Prabowo mengunjungi korban banjir Bali pada Sabtu, 13 September 2025. ((Instagram/sekretariat.kabinet))

(KLIKANGGARAN)Presiden Prabowo Subianto turun langsung ke Bali untuk meninjau korban banjir yang masih dalam status tanggap darurat hingga 17 September 2025. Kunjungan ini dilakukan sesaat setelah ia merampungkan lawatan singkat ke Qatar dan Abu Dhabi.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan, keputusan Presiden untuk segera menuju Bali dilakukan demi memastikan penanganan berjalan sesuai instruksi.

“Seusai melakukan lawatan sehari di Qatar dan Persatuan Emirat Arab, Presiden Prabowo Subianto memutuskan langsung menuju ke Bali, untuk mengecek langsung penanganan korban bencana banjir,” ujar Teddy dalam keterangannya, Sabtu 13 September 2025.

Baca Juga: KPK Tegaskan Kasus Google Cloud Tetap Berjalan Meski Nadiem Ditahan Kejagung, Koordinasi Antar-Lembaga Jadi Kunci Efektivitas Penanganan

Sebelum tiba di Pulau Dewata, Prabowo juga sempat memberi arahan melalui sambungan telepon agar bantuan bagi korban segera disalurkan.

Banjir besar yang melanda Bali pada 9–10 September 2025 ini disebut sebagai yang pertama dalam 70 tahun terakhir. Fenomena alam berupa gelombang ekuator Rossby dan Kelvin memicu awan hujan dengan intensitas tinggi hingga 385 mm dalam hampir 24 jam.

“Pemerintah terus bergerak cepat dalam penanganan bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Bali,” imbuh Teddy.

Baca Juga: Berantas Kecurangan di Pasar Beras, Mentan Amran Tegaskan Tak Ada Kompromi Bagi Pihak yang Rugikan Petani Indonesia

“Dalam kesempatan ini, Presiden pun kembali memastikan apa yang telah diinstruksikan kepada jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Sosial, dan instansi terkait lainnya, telah berjalan tepat dan cepat,” tandasnya.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, hingga 12 September 2025 terdapat 17 korban meninggal dunia serta 5 orang masih hilang dalam pencarian.**

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X