Tak Ada Ruang Anarkisme: TNI-Polri Intensifkan Patroli Gabungan hingga Tingkat RT/RW untuk Jaga Keamanan Publik

photo author
- Senin, 1 September 2025 | 11:33 WIB
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo ungkap keamanan masyarakat dilakukan sampai RT/RW. ( ( Instagram/ditlantas.aceh))
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo ungkap keamanan masyarakat dilakukan sampai RT/RW. ( ( Instagram/ditlantas.aceh))

(KLIKANGGARAN) – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperluas jangkauan pengamanan dengan menggelar patroli hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

Langkah ini diambil guna mengantisipasi potensi gangguan, mulai dari tindakan anarkis hingga penjarahan.

“Atas instruksi Bapak Kapolri, kami minta seluruh Polda dan Polres segera berkoordinasi dengan TNI untuk melakukan patroli bersama,” ujar Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo dalam keterangan resminya pada Minggu, 31 Agustus 2025.

Baca Juga: Deretan Fitur Canggih di Mobil Modern: Dari Sistem Keselamatan, ADAS hingga Teknologi Kenyamanan yang Jadi Standar Baru

“Tujuannya untuk menjamin keamanan masyarakat dari ancaman perusuh maupun pelaku anarkis,” imbuhnya.

Dedi menegaskan bahwa pengamanan menyeluruh ini dilakukan demi memberikan rasa aman kepada masyarakat.


“Kami pastikan tidak ada ruang bagi anarkisme, patroli akan berjalan sampai ke RT/RW agar masyarakat merasa terlindungi,” imbuhnya.

Baca Juga: Analis Politik: Prabowo Disarankan Lebih Intens Berkomunikasi Lewat Media Massa daripada Influencer untuk Jaga Kepercayaan Publik

Ia juga mengingatkan, segala bentuk perusakan fasilitas umum maupun penjarahan akan ditindak tegas.

Selain menyasar pemukiman, pengamanan turut difokuskan pada markas dan asrama kepolisian di seluruh Indonesia. Dedi menilai hal tersebut penting agar simbol negara, anggota, dan barang berbahaya tidak jatuh ke tangan yang salah.

Tidak hanya mengandalkan aparat, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas elemen.

Baca Juga: Gen Z Kuasai Era Gig Economy: Fleksibel Cari Penghasilan tapi Rentan Finansial akibat Sulit Kelola Dana Darurat


“Kami tidak bisa bekerja sendirian, kolaborasi TNI, Polri, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, agama, dan pemuda adalah kunci. Masyarakat adalah mata dan telinga kami,” tegasnya.

Dengan dukungan masyarakat dan pendekatan persuasif, Dedi optimistis situasi bisa dikendalikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X