KLIKANGGARAN -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pewarta Pers Indonesia (A-PPI) Kabupaten Nagan Raya melalui Desta Sekretaris Asosiasi tersebut mengatakan pentingnya Kebijaksanaan dalam menyikapi kebodohan pasalnya tidak ada gunanya berteriak di telinga orang yang memilih untuk tuli, hal tersebut disampaikannya pada awak media salah satu warung kopi (Warkop) Kabupaten tersebut, Kamis (12/06/2025).
Desta menyebutkan, dalam hidup kita sering kali merasa frustasi ketika berusaha menjelaskan sesuatu yang penting, tapi ternyata yang kita hadapi hanyalah mereka yang menutup telinga.
"Confucius mengingatkan kita bahwa terkadang, bukan orang yang tidak mendengar yang menjadi masalah, tetapi cara kita dalam berkomunikasi", ujarnya.
Baca Juga: Sulthon, Siswa SMA Al-Hadiid, Cileungsi Sukses Masuk PTN: Berkat Tekad dan Konsistensi Belajar
Ia juga mengingatkan tentang Stoikisme yanh mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam emosi yang tidak produktif.
"Kita tidak bisa mengubah orang lain, tapi kita bisa mengubah cara kita merespons" terangnya.
Dikatakannya berteriak di depan dinding hanya akan membuatmu kelelahan,
bukan membuat dinding itu mendengar.
Baca Juga: Penghafal Al-Qur'an, Halah Fakhirah: Siswa SMAS Daarul Qur'an, Cikarang Lolos UI Jalur SNBP
Ketika berbicara kepada orang yang tidak ingin mendengar,
kita tidak sedang menunjukkan kebijaksanaan, melainkan kekosongan energi kita sendiri.
"Lebih bijak untuk memilih tenang, karena yang tahu kebenaran pada akhirnya adalah diri kita, bukan orang yang menutup telinga", unkapnya.
Kendatidemikian Sekretaris DPD A-PPI Kabupaten Nagan Raya tersebut menjelaskan, keheningan bukan tanda kekalahan, tapi bukti kekuatan dalam memilih untuk tidak terjerumus pada kebodohan.
Baca Juga: Data Sains: Ketika Matematika Menjadi Hidup
"Berfokuslah pada hal-hal yang bisa Kita ubah, biarkan yang tidak bisa berubah tetap berada dijalannya sendiri", imbuhnya mengakhiri.
Artikel Terkait
Dania, Siswa SMAN 5 Bandung: Masuk ITB Karena Berani Bermimpi
Ketika Doa dan Usaha Berpelukan: Bahagianya Nabila, Siswa SMA Al-Hadiid Cileungsi, Diterima di IPB
Nurul Fikri Excellence Award 2025: Apresiasi Penuh Makna untuk Para Pegawai Berprestasi
Dugaan Jual Beli Kursi SPMB 2025 di Bandung, Diduga Capai Rp8 Juta per Siswa
Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,9 Triliun Terungkap, Kejagung Cegah 3 Eks Stafsus Nadiem Makarim
Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025: Banyak Dikeluhkan, Harapan Perubahan di 2026
Matematika yang Relevan : Logika dan Himpunan dalam Tindakan Nyata
Data Sains: Ketika Matematika Menjadi Hidup
Penghafal Al-Qur'an, Halah Fakhirah: Siswa SMAS Daarul Qur'an, Cikarang Lolos UI Jalur SNBP
Sulthon, Siswa SMA Al-Hadiid, Cileungsi Sukses Masuk PTN: Berkat Tekad dan Konsistensi Belajar