Haru Biru Perpisahan Bos Sritex: 'Kita Adalah Aset Terbesar!' yang Buat Ribuan Karyawan Menangis

KLIKANGGARAN -- Hari Jumat, 28 Februari 2025, menjadi momen paling emosional bagi ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).

Setelah puluhan tahun beroperasi sebagai salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, Sritex resmi menghentikan operasionalnya akibat pailit.

Di tengah hening dan derai air mata, Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, memberikan pidato perpisahan yang menyentuh hati.

Berdiri di hadapan lautan karyawan yang memenuhi ruangan, Iwan tak kuasa menahan haru.

Suaranya bergetar saat ia menyampaikan pesan terakhir kepada para pekerja yang telah menjadi bagian dari keluarga besar Sritex selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Vidi Aldiano dan Cita-Citanya yang Sederhana Tapi Mendalam Usai Perjuangan Melawan Kanker

Dengan nada penuh kesungguhan, ia menekankan pentingnya menjaga kekeluargaan meskipun mereka harus berpisah.

"Kekeluargaan ini yang harus kita jaga!" serunya dengan tegas, seolah ingin meyakinkan semua orang bahwa hubungan mereka tidak akan berakhir hanya karena perusahaan tutup.

Iwan juga menyentil isu sensitif yang menjadi awal mula runtuhnya Sritex. Ia mengungkapkan bahwa para kurator selalu membicarakan soal aset fisik perusahaan.

Namun, dengan suara lantang, ia menegaskan bahwa aset sesungguhnya bukanlah mesin atau gedung megah.

"Namun mereka lupa, bahwa aset yang paling berharga adalah kita semua!" ucap Iwan dengan penuh keyakinan.

Kalimat itu langsung disambut riuh tepuk tangan dan isak tangis dari ribuan karyawan yang hadir.

Baca Juga: Indonesia Mulai Puasa Ramadan 2025 Sehari Lebih Awal dari Malaysia, Brunei, dan Singapura: Ini Penjelasan Kemenag

Ucapan Iwan ini bukan sekadar kata-kata motivasi belaka. Bagi para karyawan, pernyataan tersebut menjadi pengingat bahwa nilai manusia jauh lebih besar daripada materi.