Langkah ini, menurut Farzin, adalah salah satu dari banyak inisiatif yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam interaksi ekonomi kedua negara di tengah tekanan sanksi.
Hubungan Rusia dan Iran semakin erat, dengan perdagangan bilateral yang tumbuh 12,4% dalam delapan bulan pertama tahun 2023.
Angka ini melanjutkan tren positif yang sebelumnya mencatat nilai perdagangan lebih dari $4 miliar pada tahun tersebut.
Selain memperkuat hubungan bilateral, Iran juga memperluas kolaborasi dalam BRICS, blok ekonomi yang kini mencakup Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan, serta anggota baru seperti Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.
Keanggotaan resmi Iran dalam BRICS pada Januari lalu diharapkan mempercepat integrasi ekonomi dan perdagangan global di luar pengaruh mata uang Barat.
Langkah ini tidak hanya mencerminkan perubahan arah strategis dalam diplomasi ekonomi kedua negara, tetapi juga menjadi simbol perlawanan terhadap dominasi dolar dalam sistem keuangan global.***
Artikel Terkait
Gedung Putih Gelar Pertemuan Darurat Terkait Peretasan Terburuk dalam Sejarah AS
Pesawat Nirawak Tak Dikenal Terdeteksi di Dekat Pangkalan Udara Strategis Inggris
Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu: Respons Dunia yang Beragam
Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia: Game-Changer di Tengah Konflik Ukraina
Eropa di Ambang Krisis Energi Baru: Ancaman Pasokan dan Dampak Sanksi Terhadap Gazprombank