Proteksionisme Perdagangan Ala Barat Bikin BRICS Frustrasi dan Usulkan Perlunya Tatanan Dunia Multipolar

photo author
- Kamis, 13 Juni 2024 | 10:44 WIB

 

KLIKANGGARAN -- Negara-negara yang tergabung dalam BRICS mengecam Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sebab penerapan praktik proteksionisme dalam perdagangan internasonal.

Kecaman tersebut dikeluarkan setelah pertemuan dua hari para Menteri luar negeri negara-negara BRICS di Kota Nizhny Novgorod, Rusia, yang juga merupakan
pertemuan tingkat menteri pertama sejak perluasan kelompok tersebut.

Lansir Russia today, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, pada konferensi pers pada hari Selasa setelah acara tersebu mengatakan, “Sebagian besar delegasi menekankan sifat destruktif dari kebijakan egoistik proteksionisme perdagangan yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya.”

Menlu Rusia menekankan bahwa “semua delegasi mendukung reformasi sistem tata kelola global yang ada, dengan fokus untuk memberikan suara yang lebih besar kepada negara-negara di Dunia Selatan.”

Baca Juga: Thiago Motta Resmi Jadi Pelatih Baru Juventus, Ini Sosoknya

Para peserta mengakui perlunya keputusan bersama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, keamanan dan pertumbuhan ekonomi, menurut Lavrov.

Transisi menuju tatanan dunia baru dapat memakan waktu lama dan akan sulit, menurut Lavrov.

Ia berbicara tentang pusat-pusat baru yang dibentuk oleh negara-negara di Dunia Selatan dan Timur untuk membuat keputusan politik yang signifikan secara global berdasarkan kesetaraan dan keberagaman kedaulatan.

Blok ekonomi BRICS, yang dibentuk pada tahun 2009, telah menampilkan dirinya sebagai alternatif terhadap lembaga-lembaga internasional yang didominasi negara-negara Barat.

Baca Juga: Ini Permintaan Maaf dan Klarifikasi dari Anak SMP yang Viral Mengolok 'Darah dan Daging Anak Palestina', Menyesal dan Berjanji Tak Ulangi

Awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, tetapi mengalami perluasan besar-besaran ketika Iran, Etiopia, Mesir, dan Uni Emirat Arab bergabung pada awal tahun 2024.

Banyak negara lain telah menyatakan minatnya untuk bergabung, dan beberapa di antaranya sudah secara resmi mengajukan aplikasi untuk bergabung.

Menurut perusahaan analitik Statista, BRICS mengambil alih pangsa negara-negara G7 dalam total PDB dunia dalam hal paritas daya beli pada tahun 2020. Pada tahun 2023, BRICS menyumbang 32% dari PDB global.

Baca Juga: Teuku Raja Keumangan Daftarkan Diri Sebagai Balon Bupati Nagan Raya, Berikut Kedekatan TRK dan Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: rt.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X