BMKG menyebutkan, Jakarta akan waspada selama empat hari ke depan dengan data dari Badan Meteorologi yang menunjukkan curah hujan tinggi dalam 24 jam terakhir dengan wilayah Pasar Minggu, selatan Jakarta, mencatat curah hujan 226mm sejak Jumat.
Orang-orang memposting foto di media sosial warga yang mengarungi air berlumpur setinggi bahu, mobil hampir seluruhnya terendam, dan tim pencari mengevakuasi warga lanjut usia dengan perahu karet di puncak musim hujan.
Banjir datang pada saat Indonesia sudah bergulat dengan beban kasus dan penghitungan kematian tertinggi dari COVID-19 di Asia Tenggara dan resesi ekonomi.
Jessica Washington dari Al Jazeera, melaporkan dari salah satu daerah yang terkena dampak terparah di Jakarta Timur, mengatakan saat kota itu dilanda banjir setiap tahun, "ahli lingkungan dan ilmuwan mengatakan bahwa insiden ini tidak boleh dinormalisasi".
Dia mengatakan pembangunan yang berlebihan, terlalu banyak beton, kurangnya ruang hijau, dan pengambilan air tanah yang berlebihan berkontribusi pada banjir parah dan menjadikan Jakarta kota yang paling cepat tenggelam di dunia.
“Para ilmuwan yang kami ajak bicara mengatakan bahwa Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak bertindak seperti yang dijanjikan dan - alih-alih berfokus pada normalisasi sungai dan pelebaran sungai untuk membuat kota ini lebih tahan terhadap banjir - dia lebih fokus pada estetika daripada kepraktisan," kata dia.
"Dan itu berarti tahun ini, dan kemungkinan di tahun-tahun mendatang, krisis banjir ini hanya akan bertambah buruk."
Sumber: Al Jazeera