Barbuk Milik Laskar FPI, Polisi: 2 Pistol, 7 Peluru, 3 Selosong Peluru, 1 Pedang dan 1 Clurit

photo author
- Rabu, 9 Desember 2020 | 05:17 WIB
fpi
fpi


Jakarta, Klikanggaran-- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa (8-12-2020) menegaskan bahwa barang bukti senjata api, peluru, dan senjata tajam terkait peristiwa kontak tembak di Tol Jakarta-Cikampek, adalah milik laskar Front Pembela Islam (FPI).


Barbuk yang disita dari para pelaku di dalam satu mobil yang menyerang polisi tersebut berupa dua pistol, tujuh butir peluru, tiga selongsong peluru, sebilah celurit, dan sebilah pedang katana.


"Saya pertegas di sini penyidik bahwa memang sudah mengumpulkan alat bukti bahwa memang pemiliknya adalah pelaku yang melakukan penyerangan," ujar Yusri.


"Sekarang kita memiliki bukti bahwa senjata itu adalah milik si pelaku itu. Nanti kita sedang mendalami untuk lebih lengkap. Kalau sudah lengkap akan disampaikan oleh penyidik," tambah Yusri.


Sebelumnya, enam simpatisan Rizieq tewas ditembak polisi di Jalan Tol Jakarta-Karawang, tepatnya kilometer 50, pada Senin (7/12/2020) dini hari.


Pihak FPI membantah laskarnya memiliki senjata api dan senjata tajam. Baik Polri maupun FPI menyampaikan fakta berbeda terkait peristiwa tersebut.


BACA JUGA: Hakim Tolak Gugatan MAKI Soal Pembelian Tanah Pemprov Era Ahok


Kronologi versi polisi Polisi sebelumnya menyebut mobil yang digunakan 10 orang simpatisan Rizieq Shihab lebih dahulu menabrak kendaraan polisi.


Hal itu terjadi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin dini hari. Saat itu, menurut polisi, pihaknya tengah mengusut dugaan rencana pengerahan massa pendukung Rizieq ke Mapolda Metro Jaya, Senin siang, untuk mengawal proses hukumnya.


Baca juga: Selesai Otopsi, 6 Jenazah Simpatisan Rizieq Shihab Diserahkan ke Keluarga Selasa Petang


Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, mobil berisi laskar khusus FPI beberapa kali menabrak mobil polisi yang mengikuti.


"Proses nabrak dulu berapa kali mobil kita ditabrak dan dipepet," ujar Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Senin. Setelahnya, kata Tubagus, mereka langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam dan pistol ke arah anggota. Namun, ia tidak menjelaskan tentang proses penyerangan tersebut.


"Perannya jelas ada dua mobil yang mepet kita yang akan dihentikan kita dan kemudian melakukan penyerangan. Ada yang menggunakan sajam dan menggunakan senpi," kata Tubagus. Tubagus menegaskan, bukti penyerangan yang dilakukan oleh laskar khusus FPI terhadap polisi telah dikantongi, salah satunya hasil pesan suara. Rekaman suara tersebut menunjukkan adanya perbincangan dari Laskar Khusus FPI untuk mencelakakan polisi.


“Juga ada bukti tentang voice note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing di sana, kemudian dipepet, semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note,” ujar Tubagus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X