pendidikan

Perpustakaan Digital: Solusi Ketiadaan Ruang Perpustakaan di Sekolah

Selasa, 7 November 2023 | 14:01 WIB
Perpustakaan Digital: Solusi Ketiadaan Ruang Perpustakaan di Sekolah (Dok. Istimewa)

KLIKANGGARAN -- Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sekolah.Perpustakaan tersebut bermanfaat sebagai sumber ilmu pengetahuan, informasi, dan fasilitas penunjang pembelajaran siswa.

Namun, tidak semua sekolah memiliki ruang perpustakaan yang layak, contohnya di SD Pusaka Rakyat 02, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Padahal, perpustakaan sekolah dapat dioptimalkan sebagai sarana untuk mendukung salah satu kecakapan yang dibutuhkan pada abad ke-21, yakni literasi. 

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, permasalahan literasi utama yang dihadapi pihak sekolah adalah ketiadaan ruang perpustakaan. Keterbatasan gedung, dana, dan buku-buku bacaan anak menjadi faktor yang dihadapi sekolah untuk mendirikan perpustakaan.

 Baca Juga: Mueen AL Shurafa, Dokter Lulusan Universitas Negeri Surakarta Tewas di Jalur Gaza

Atas dasar itulah, Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Universitas Esa Unggul melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk pendampingan pengelolaan perpustakaan digital untuk memperkuat literasi di SD Pusaka Rakyat 02. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 7—21 Oktober 2023.

Tim dosen yang mendampingi kegiatan tersebut diketuai oleh dosen PGSD, yakni Khusnul Fatonah, M.Pd. dengan bidang keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan dua orang anggotanya, yaitu Dr. Mujazi, S.K.M., M.Pd. dengan bidang keilmuan Manajemen Pendidikan dan Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. dengan bidang keilmuan Desain Interior. Selain tim dosen, ada pula lima orang mahasiswa yang membantu kegiatan abdimas.

Kegiatan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama berkaitan dengan pengenalan perpustakaan digital secara umum, seperti fitur-fitur perpustakaan digital, cara menggunakan, mengakses sumber belajar, dan simulasi tentang bagaimana mengelolaperpustakaan digital agar dapat digunakan secara efektif oleh pihak sekolah.

 Baca Juga: Inilah Sosok Wamenkumham Eddy Hiariej, Diduga Terjerat Kasus Dugaan Gratifikasi, Apakah jadi Tersangka?  

“Kami menggunakan Google Sites untuk pembuatan perpustakaan digital. Ini sebagai langkah awal untuk memperkenalkan cara membuat website sederhana kepada para guru. Semoga guru-guru di sini dapat mengembangkan website ini dengan lebih baik lagi,” tutur Irma.

Tahap kedua berkaitan dengan hasil pengaplikasian perpustakaan tersebut oleh guru-guru selama proses pembelajaran di kelas. Dilakukan pula proses evaluasi untuk mengetahui berbagai kendala yang dihadapi guru selama menggunakan perpustakaan digital sekolah.

“Kami merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Para guru dapat memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan digital untuk mendukung pembelajaran di kelas. Selain itu, siswa-siswa juga dapat membaca banyak buku anak yang sesuai dengan usianya,” ujar Engkos Kosasih, selaku kepala sekolah di SD tersebut.

 Baca Juga: Chat-chatnya Beredar, Fuji Akui Dirinya Telat Gaji Karyawannya : Maaf Gajinya Kemarin....

Terpantau sejak Oktober hingga awal November 2023, jumlah pengunjung perpustakaan digital cenderung meningkat, yakni mencapai 179 orang. Fitur Daftar Kunjungan yang tersedia menjelaskan bahwa pengunjung didominasi siswa-siswa, terutama kelas tinggi.

“Memang, fokus utama dari perpustakaan digital ini adalah menyediakan banyak buku bacaan anak. Ada lebih dari 150 buku yang dapat dibaca siswa dari beragam genre, baik fiksi maupun nonfiksi. Tujuannya untuk memfasilitasi keterbatasan buku-buku bacaan anak di sekolah,” ujar Khusnul.

Halaman:

Tags

Terkini