Sayang karena tenaga dan fokusnya sudah menurun, dia akhirnya kalah dengan 21-19, 18-21, 7-21.
“Tadi gim pertama sudah bisa main baik. Saya bisa narik-narik dia. Strategi mainnya berjalan baik. Dengan cara itu saya bisa menang. Gim kedua, saya kurang sabar. Inginnya cepat-cepat mematikan. Akibatnya kurang akurat dan banyak membuat kesalahan sendiri. Sedang gim ketiga, kaki saya juga sudah berat. Fokus dan konsentrasi juga sudah mulai berkurang,” sebut Bilqis.
Sementara itu, meski tak berhasil maju ke semifinal namun menurut manajer tim Hendro Santoso, Indonesia bisa masuk 8 besar itu sudah di luar ekspektasi.
Karena, awalnya para pemain pelapis ini tampil di Piala Uber hanya untuk mengukur kekuatan dan menambah pengalaman.
“Hasil ini sudah melampaui harapan. Pemain kita tak hanya bisa menambah pengalaman, tetapi juga mengejutkan. Prancis dan Jerman yang merupakan salah satu kekuatan Eropa, mampu dikalahkan masing-masing dengan 5-0 oleh pemain-pemain muda kita. Sebuah kebanggaan bisa kalahkan Prancis dan Jerman,” tutur Hendro.
“Ke depan, para pemain muda ini layak diberi kesempatan tanding lebih besar untuk cepat matang. Jumlah kejuaraan internasional mereka masih kurang sekali. Karenanya, mereka harus lebih banyak dikirim ke ajang internasional,” harap Hendro lagi. **
Artikel Terkait
Tim Piala Uber Menang 5-0 atas Perancis, Apa Kata Tiva dan Komang pada Laga Perdana yang Dilakoninya?
Piala Uber 2022, Indonesia Lawan Jerman, Mengapa Manajer Tim Minta Pemain Berhati-hati hadapi Jerman?
Perempat Final Piala Uber 2022 Indonesia Lawan China, Bilqis Prasista Tunggal Lawan He Bing Jiao
Tidak Ada Kejutan, Tim Piala Uber Indonesia Tersingkir dari China, Kalah 0-3, Tidak ada Kejutan dari Balqis!!